Waspada Penyebab Kerusakan Ban
Uzone.id - Kadang dianggap remeh, padahal ban merupakan salah satu komponen paling penting pada sebuah mobil. Karena piranti ini bersentuhan langsung dengan permukaan jalan.
Gak jarang juga kecelakaan terjadi karena disebabkan oleh kondisi ban yang gak ideal. Karenanya, bagian yang satu ini wajib jadi perhatian.Training Development, Section Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Aji Prima Barus Nurcahya, mengatakan ada beberapa fenomena kerusakan ban yang sering terjadi.
BACA JUGA: Mandalika Racing Tim Kenalkan Batik di Bodi Motor Balap
"Ada beberapa kejadian ban meledak di tol, misalnya, karena jalanan rusak. Kita harus berhati-hati saat melewati jalanan rusak pada kecepatan tinggi. Kita harus menyadari bahwa jalanan tersebut kurang aman, sehingga kita perlu mengurangi kecepatan," kata Aji di Virtual Journalist Workshop 2021.
Kemudian kerusakan yang sering terjadi adalah keausan yang tidak merata pada ban. Ada ban aus di bagian dalam saja, ada yang aus di pinggir saja.
"Bagian dalam sudah aus, tidak rata. Dikarenakan posisi toe in terlalu besar sehingga kendaraan tersebut menarik ke dalam, akibatnya ban bagian dalam lebih cepat aus," ujar Aji.
Kemudian kalau aus di bagian tengah ini juga sering terjadi. Pinggir bagus, tengah aus. Diakibatkan terkanan angin terlalu tinggi, sehingga bagian tengah ban terlalu menekan permukaan jalan.
Sedangkan kalau aus di bagian pinggir juga sering terjadi, apalagi di kondisi pandemi, karena kita jarang menggunakan mobil.
Bagian tengahnya bagus, tapi di pinggir sudah aus. Ini karena apa? Karena tekanan angin terlalu rendah, ketika terlalu rendah maka ban tersebut akan aus di pinggir.
Kerusakan berikutnya yang harus diwaspadai adalah ban yang retak. Misalnya di tapak ban terlihat ada retak-retak, itu diakibatkan oleh usia ban yang sudah lama sehingga karetnya sudah getas.
Kemudian ada kerusakan ban karena ban benjol. Ya, ban bisa benjol ketika struktur dinding ban sudah rusak dan merupakan bagian paling lemah pada ban.
"Bisa membentur batu, trotoar atau sudut bagian jalan. Ketika itu terjadi, benang di dalam bisa putus sehingga bagian tersebut tidak dapat menahan tekanan angin, efeknya adalah benjol terlihat di bagian luar," jelas Aji.
Kemudian adalah rotasi ban yang tidak dilakukan pemilik kendaraan. Padahal rotasi ban ini penting dilakukan. Biasanya, kalau servis di bengkel resmi per 10.000 km, maka disarankan pula untuk merotasi posisi keempat ban, ditambah ban serep.
"Ketika berkendara mungkin kita mengabaikan hal ini. Keempat ban termasuk serep perlu dirotasi. Ini jadi salah satu kerusakan ban ketika mengabaikan rotasi ban," ucap Aji.
Selanjutnya tekanan udara. Ini jangan diabaikan. Tekanan udara ini harus kita jaga sesuai dengan spesifikasinya.
Terakhir adalah kerusakan ban karena geometri roda. Kadang karena pemakaian, geometri ban berubah sehingga steering terlalu berat ke kanan atau kiri. Hal itu juga mempengaruhi keausan ban.
VIDEO Komparasi Honda Brio Satya vs Brio Urbanite: