Trump Protes Toyota Laris di AS, Mobil Amerika Susah Masuk Jepang

Uzone.id - Ketimpangan ekonomi yang membuat Donald Trump muraka terus merembet ke berbagai sektor industri, tak terkecuali otomotif.
Donald Trump menyinggung soal Toyota yang menjual 1 juta unit mobil di AS. Sebaliknya, mobil AS sulit masuk ke Jepang.
Tarif impor yang baru-baru ini diumumkan Presiden AS Donald Trump berdampak signifikan terhadap industri otomotif Jepang maupun Korea Selatan.
Trump bahkan mengkritik kondisi perdagangan otomotif yang melibatkan dua negara di Asia itu.
Secara khusus bahkan Trump menyinggung Toyota yang disebutnya bisa menjual satu juta unit mobil ke AS. Tapi mobil-mobil Amerika seperti Ford atau GM sangat sulit masuk ke pasar Jepang.
"Toyota menjual 1 juta mobil buatan luar negeri ke Amerika Serikat dan General Motors hampir sama sekali tak menjual (mobil) di Jepang," kata Trump saat menjelaskan kebijakan tarif impor baru mengutip Bloomberg.
"Ford menjual sangat sedikit. Tak satu pun dari perusahaan kami yang diizinkan masuk ke negara lain," lanjut Trump seraya mengecam pembatasan non-moneter yang diberlakukan di Tokyo dan negara lainnya.
Belum habis sampai di situ. Setelah berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba melalui telepon pada hari Senin, Trump kembali menyinggung soal penjualan otomotif Jepang. Hal itu diungkap Trump dalam media sosial Truth Social.
"Mereka tidak mengambil mobil kamu, tetapi kami mengambil jutaan mobil mereka," tulis Trump.
Lebih lanjut, Wakil Kepala Staf di Gedung Putih Stephen Miller juga mempertanyakan soal mobil Jepang maupun Eropa yang membanjiri jalanan di Negeri Paman Sam. Tapi sebaliknya, di Jepang atau Eropa justru sulit menemukan mobil AS.
"Mengapa jalan-jalan di Amerika diisi oleh mobil dari Eropa dan Jepang tapi di jalanan mereka tak ada mobil Amerika?" tulis cuitan Miller di akun X-nya.
Miller juga menyebut negara seperti Jepang telah menutup pintu bagi mobil asal AS. Tapi di AS mobil Jepang justru banyak diminati.
Minimnya penjualan mobil AS seperti GM dan Ford di Jepang memang benar adanya. Sebagai catatan, GM hanya menjual sekitar 1.000 unit mobil pada tahun fiskal yang berakhir bulan lalu. Sementara penjualan Ford tak sampai 200 unit.
Bicara minimnya penjualan itu, tidak sedikit yang mengeluhkan bahwa kualitas dari mobil AS memang kurang bagus.
Perusahaan otomotif AS tak bisa menghadirkan mobil yang sesuai dengan selera warga Jepang.
Kebanyakan pengendara di Jepang menginginkan kendaraan yang ringkas dan hemat bahan bakar. Tak kalah penting mobil juga punya fitur keamanan dan bisa diandalkan.
Selain itu, Jepang juga banyak dipenuhi dengan kendaraan mungil kei car dan pajaknya lebih rendah.
Sementara mobil Amerika punya ukuran yang besar. Ukurannya yang besar itu membuat mobil seolah 'memakan' jalan. Belum lagi lahan parkirnya juga kecil-kecil sehingga tak ideal buat mobil Amerika.
Di sisi lain, mobil-mobil Eropa juga mengukuhkan reputasinya sebagai mobil kelas atas. Inilah yang juga membuat mobil Eropa cukup diminati di AS.