TKDN Bakal Terancam Gegara Tarif Impor Trump? Ini Kata Menkomdigi
Uzone.id - Presiden Prabowo Subianto meminta jajarannya agar kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih luwes dan realistis lagi. Ia merasa, jika aturan TKDN terlalu dipaksakan, hal ini justru dapat membuat industri dalam negeri menjadi tidak kompetitif di pasar global.
Mengomentari hal ini, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid mengatakan bahwa sorotan Prabowo bukan untuk mengurangi takaran TKDN. Justru, kata Meutya, pemerintah harus mencari solusi yang tepat agar aturan ini tetap mendukung daya saing Indonesia.
“Bukan semangatnya ngurangin. Cuma dicari solusi agar aman,” katanya, di Kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Jakarta (8/4).
Misalnya, kata dia, investasi yang dilakukan Apple untuk memenuhi aturan TKDN di Indonesia. Demi meloloskan rangkaian produknya—termasuk iPhone 16 Series, Apple juga berinvestasi di sektor edukasi, bukan hanya komponen fisik.
Sekadar informasi, merujuk pada Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017, ada tiga skema investasi sebagai syarat terpenuhinya TKDN, yakni manufaktur, aplikasi, dan inovasi.
Menurut Meutya, fleksibilitas dalam penerapan TKDN ini memungkinkan perusahaan teknologi seperti Apple untuk hadir di Indonesia tanpa harus dipaksakan melakukan produksi komponen di dalam negeri, dimana infrastrukturnya belum memadai.
"Sebelumnya kita pernah ditransferkan menjadi perhitungannya itu kita transferkan menjadi edukasi dan lain-lain," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump juga menyoroti aturan TKDN sebagai salah satu alasan kenapa Indonesia dibebankan tarif impor sebesar 32 persen. Menurutnya, Indonesia telah menerapkan persyaratan konten lokal di berbagai sektor.
“Indonesia menerapkan persyaratan konten lokal di berbagai sektor, rezim perizinan impor yang kompleks, dan mulai tahun ini, mengharuskan perusahaan SDA agar memindahkan seluruh pendapatan ekspor ke dalam negeri untuk transaksi senilai USD250.000 atau lebih,” tegas Trump.