Tips Menyaksikan Gerhana Matahari Cincin, Pakai Alat Apa Aja?
(Ilustrasi kacamata gerhana. Foto: dok. solareclipsegeeks.com)
Uzone.id -- Gerhana Matahari Cincin yang tak lama lagi akan menyambangi langit Indonesia pada siang hari ini, Kamis (26/12) mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, khususnya netizen. Saking semangatnya, jangan sampai asal-asalan saat menyaksikan fenomena satu ini.Namanya juga gerhana, gaes. Meski unik dan rasanya layak buat diamati, Gerhana Matahari Cincin bukan atraksi yang biasa kita nikmati secara ‘bebas’ begitu saja. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Dari akun Twitternya, Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) mengimbau warganet Indonesia dengan beberapa tips kalau kalian mau mengamati Gerhana Matahari Cincin. Yang jelas, kita tahu jangan melihatnya secara langsung dengan mata telanjang, apalagi dalam waktu yang lama karena intensitas cahaya Matahari bisa membahayakan kesehatan mata.
Baca juga: #GerhanaMatahariCincin Menggema, Netizen Kecewa Cuaca Mendung
Ada beberapa alat yang bisa membantu kita kalau mau menikmati Gerhana Matahari Cincin dengan nyaman dan aman.
1. Kamera pinhole (kamera lubang jarum)
Kamera ini dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan sederhana, sudah banyak tutorial di internet tentang bagaimana membuatnya sendiri dengan berbagai variasi bentuk.
2. Kacamata Matahari
Kacamata satu ini bukan sunglasses biasa yang buat gaya-gayaan gitu, gaes. Kacamata ini punya lensa khusus yang dirancang untuk menghalangi sebagian besar cahaya Matahari.
3. Binokular atau teleskop
Menurut LAPAN, konsep dan prinsip penggunaan binokular mirip dengan kamera pinhole. Bedanya, citra Matahari diproyeksikan melalui lensa pembesar, bukan ‘lubang jarum’. Penggunaan alat ini bisa menghasilkan proyeksi gerhana yang lebih besar dan tajam dibandingkan kamera pinhole.
Kalau kamu mau lebih stabil, binokular bisa dipasangkan ke tripod supaya bisa berdiri, lalu diarahkan ke Matahari. Tapi… jangan pernah melihat melalui eyepiece secara langsung, ya.
3. Binokular atau teleskop
— LAPAN (@LAPAN_RI) December 24, 2019
Konsep dan prinsip penggunaan binokular serupa dengan kamera lubang jarum. Perbedaannya adalah, citra Matahari diproyeksikan melalui lensa pembesar, bukan “lubang jarum”. pic.twitter.com/RfCyVOdaia
4. Kamera DSLR
Ini juga penting untuk dicatat, gaes. Jangan langsung arahkan lensa kamera ke Matahari karena sensor kameranya bisa rusak. Sebaiknya kita memakai filter khusus Matahari untuk mengurangi intensitas cahaya.
Biasanya kalau mau dapat gambar Matahari yang ukuran besar, bisa pakai lensa telephoto dengan panjang fokus 500 - 2.000 mm, karena lensa standar 200 mm hanya akan menghasilkan citra Matahari ukuran kecil.
Untuk setting awal, kita bisa atur di ISO 100, diafragma f/8.0, dan shutter speed 1/1.000. Jangan lupa, kalau mau stabil, pasang tripod, ya.