Tips Bikin Video Mirip Film Bioskop Pakai S Pen Galaxy Note 20 Ultra
Uzone.id - Kompetisi video Galaxy Movie Studio 2020 tak hanya berhasil menyaring konten bergerak yang menarik perhatian para juri. Para peserta juga mendapatkan tips untuk bisa membuat video layaknya produksi film bioskop.
Bekerjasama dengan Cerita Sinema Workshop Festival Film Indonesia (FFI), Samsung Galaxy Movie Studio 2020 menghadirkan para mentor yaitu Gina S.Noer, Sheila Timothy, Yandy Laurens, dan Ernest Prakasa guna berbagi secara langsung berbagai tahapan proses pembuatan film.Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menciptakan konten ala para juri yang terlibat. Tips ini dibuat berdasarkan tahap produksi yang ditunjang fitur Galaxy Note20 Ultra demi mendukung para finalis ketika
melakukan keseluruhan proses pembuatan karya mereka dapatkan hasil movie-like video.
1. Kembangkan ide melalui Samsung Notes + S Pen
Penggunaan Samsung Notes mendukung proses pengembangan ide dan pra-produksi yang sangat efisien dengan kemudahan mencatat, mengedit, serta mencoret-coret layaknya di kertas dalam satu perangkat, tanpa ribet. Catatan yang dibuat dengan memanfaatkan S Pen memberikan efisiensi bagi video creator mulai dari menuangkan ide yang bisa datang kapan saja hingga membagikan hasil catatan kepada rekan tim, serta rasa aman untuk penyimpanannya.
2. Samsung DeX untuk optimalkan aktivitas presentasi pra-produksi
Fitur yang memberikan pengguna keleluasaan untuk melakukan multitasking dengan memproyeksikan presentasi dalam pre-production meeting (PPM) untuk diskusi ide kreatif, perencanaan produksi serta pendanaan yang menjadikan proses lebih efisien dan produktif dengan bantuan satu perangkat.
3. Hasilkan pro footage dengan Pro Grade Video Mode
Para finalis pun diberikan keleluasaan untuk mengeksplorasi proses pengambilan gambar guna memberikan hasil video yang lebih menarik dan dinamis. Fitur unggulan yang diandalkan dalam proses produksi tentu saja ada pada kameranya. Dengan pengaturan Pro Grade Video Mode, beragam kamera pada Galaxy Note20 Ultra yang sudah memiliki kualitas tinggi dibekali kemampuan AI dapat menghasilkan video sinematik. Ditambah lagi dengan adanya fitur Live Focus yang memberikan hasil bokeh pada saat merekam suatu adegan.
Selain itu untuk membuat video lebih sinematik, para finalis dapat memanfaakan beberapa fitur dari mulai mode rekam dengan kualitas 8K dalam 24fps dan kualitas UHD dalam 120fps, pemilihan resolusi rekam 16:9 dan 21:9, dan adjustable zoom speed. Juga mereka selalu dapat mengaktifkan Super Steady, yang semakin mendukung terciptanya video layaknya film profesional.
Dan sebuah video layak nya film juga perlu didukung audio yang baik, dan Galaxy Note20 Ultra dengan fitur Multisource Microphone memiliki sumber titik mic di front (depan), rear (belakang) dan mono, para finalis bebas mengeksplorasi pengambilan adegan yang lebih variatif dengan menggunakan kamera depan maupun belakang tanpa khawatir audio akan jadi tidak maksimal. Hal ini turut didukung fitur Audio Zoom di mana hasil rekaman audio menjadi lebih berkualitas dan pengguna dapat memilih sumber suara untuk menghindari adanya suara bising pada latar belakang.
4. Konversi materi promosi di Samsung Notes agar lebih mudah untuk dibagikan
Ketika membuat materi promosi, para finalis dimudahkan untuk berkreasi membuat materi promosi melalui Samsung Notes yang nantinya dapat dikonversikan menjadi format PDF ataupun image (gambar), serta PowerPoint ataupun Word (untuk tulisan). File yang telah dikonversikan dapat dibagikan dengan bebas melalui penyimpanan daring seperti OneDrive ataupun Google Drive, serta membagikan melalui Outlook.
Taufiq Furqan, Product Marketing Manager, Samsung Mobile Samsung Electronics Indonesia mengatakan bahwa secara performansi, Samsung Galaxy Note20 Ultra memiliki kapasitas baterai yang cukup besar, yakni 4500mAh, sehingga memberikan kenyamanan bagi para finalis selama proses produksi yang berdurasi cukup panjang.
"Ditambah lagi adanya super fast charging 25W dimana baterai dapat terisi hingga 50 persen dalam 30 menit. Juga didukung teknologi Variable Refresh Rate yang adaptif sesuai aktivitas pengguna mulai dari 60Hz untuk memutar video hingga 10Hz saat hanya membuka gambar. Tentunya hal ini membuat baterai yang digunakan menjadi lebih irit," kata Taufiq.