Tips Berobat ke Luar Negeri
Ilustrasi (Unsplash)
Uzone.id - Pergi berobat ke luar negeri, memang menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat golongan menengah ke atas.
Bila kamu terpaksa, memutuskan untuk pergi berobat ke luar negeri, penting mengetahui perkiraan seluruh total biaya pengobatan sejak awal.
Ya, tidak hanya biaya pengobatan itu sendiri, biaya hidup di negara tujuan wisata medis, termasuk akomodasi dan transportasi.
Berikut tips yang dirangkum Uzone.id dari Go.Care.
1. Pilih negara tujuan dan rumah sakit untuk berobat ke luar negeri
Sebelum pergi berobat ke luar negeri, hal penting yang perlu diperhatikan adalah memilih negara dan rumah sakit tujuan.
Pemilihan negara dan rumah sakit tujuan berobat berkaitan dengan biaya pengobatan, akomodasi, dan transportasi yang harus dikeluarkan.
Namun, jangan sampai kamu memilih klinik atau rumah sakit hanya demi mengejar biaya yang murah.
Sebaiknya pilihlah negara dan rumah sakit tujuan yang mampu memberikan kualitas layanan kesehatan optimal.
Pastikan mencatat kisaran harga yang ditawarkan oleh berbagai negara, kota, dan rumah sakit.
Lalu, bandingkan kisaran harga tersebut dengan faktor kebutuhan lainnya, seperti biaya makan, akomodasi, dan transportasi selama berada di negara tujuan berobat.
2. Pertimbangkan alasan berobat ke luar negeri
Hal yang perlu diingat kembali adalah bahwa selain biaya pengobatan, masih ada biaya lain yang harus dikeluarkan, seperti biaya makan, akomodasi, transportasi, dan biaya tak terduga lainnya.
Jumlah seluruh biaya tersebut bukan tak mungkin akan lebih besar dari total biaya berobat di Tanah Air (ini penting untuk dibandingkan).
Oleh karena itu, pertimbangkan kembali alasan kamu berobat ke luar negeri secara matang.
3. Dapatkan estimasi biaya berobat ke luar negeri
Sebelum pergi berobat ke luar negeri, pastikan kamu telah mendapatkan estimasi biaya pengobatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.
Lakukan pencarian mengenai prosedur pengobatan yang kamu butuhkan, lalu minta estimasi biaya pengobatan tersebut. Biasanya estimasi biaya pengobatan yang diberikan pihak rumah sakit mencakup:
- Biaya konsultasi dengan dokter
- Biaya dokter spesialis lainnya, seperti ahli anestesiologi;
- Biaya material pengobatan, seperti implan payudara atau anestesi;
- Biaya obat-obatan;
- Biaya pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan pencitraan sebelum, saat, dan sesudah pengobatan;
- Biaya penggunaan ruang operasi;
- Biaya rawat inap di rumah sakit;
- Biaya medical check up, dan lain-lain.
4. Perhatikan biaya tambahan
Ada biaya tak terduga yang mungkin perlu kamu keluarkan selama menjalani pengobatan, yakni:
Biaya komplikasi pascaoperasi: jika mengalami komplikasi maka kamu perlu membayar biaya ekstra untuk menjalani tindakan pascapengobatan tersebut.
Biaya kamar rawat inap di rumah sakit: biaya kamar rawat inap akan bertambah seiring lama waktu kamu tinggal di rumah sakit.
Biaya obat-obatan dan tindakan pengobatan tambahan: tindakan pengobatan atau obat-obatan yang pasien dapatkan tergantung pada kondisi kesehatan kamu saat itu.
Namun, dokter bisa saja meresepkan obat-obatan atau prosedur perawatan lain sebelum, saat, atau setelah pengobatan.
Tanyakan kemungkinan adanya biaya tambahan kepada pihak rumah sakit. Selain itu, tanyakan pula apakah biaya obat tersebut sudah termasuk jenis obat-obatan yang bisa dibawa pulang atau tidak.
5. Rencanakan biaya akomodasi, transportasi, dan lainnya
Selain mengatur estimasi biaya pengobatan itu sendiri, penting pula merencanakan biaya akomodasi dan transportasi, termasuk:
- Aplikasi paspor dan visa
- Tiket penerbangan
- Akomodasi
- Biaya hidup