Suasana Sholat Subuh di Masjid Al Aqsa
Uzone.id—Masjid Al Aqsa adalah Masjid yang sangat legendaris bagi umat Islam, Masjidil Aqsa disebut di dalam Al Quran pada surat Al Israa (17:1) : Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Masjidil Aqsa di Jerusalem merupakan Masjid ketiga umat Islam, setelah Masjidil Harram di Mekkah, dan Masjid Nabawi di Madinah. Sholat di Masjidil Aqsa memiliki beberapa keutamaan di antaranya adalah dilipatgandakan pahala beribadah sebanyak 500 kali dibandingkan lokasi lainnya.Suasana Kebatinan pada saat berkunjung ke Kota Jerusalem pada akhir bulan Desember 2017, masih diwarnai ketegangan politik karena baru berjarak 5 hari dari fatwa Majelis Umum PBB yang memutuskan agar Amerika Serikat menarik kembali pengakuannya atas Jerusalem sebagai ibukota Israel, namun ternyata situasi di dalam Kota Jerusalem sangat kondusif, aman, dan nyaman bagi turis yang berkunjung ke sana.
Jerusalem termasuk kota yang tergolong modern di wilayah Timur Tengah, infrastruktur kotanya tertata dengan baik, jalanan yang mulus, trotoar bersih dan lebar, marka dan rambu jalan lengkap, termasuk petunjuk arah lokasi ada di setiap persimpangan jalan. Dengan kontur kota yang berbukit dan naik turun dan penataan bangunan yang tertata dengan rapi, sekilas seperti berada di Eropa.
Cuaca yang cukup dingin pada bulan Desember, tidak mengurangi semangat kami untuk melaksanakan Sholat Subuh di Baitul Maqdis. Kami berangkat dari hotel sejak pukul 03.45 waktu setempat, mengingat pintu Masjidil Aqsa baru dibuka 30 menit sebelum Adzan Subuh pukul 04.30, waktu 10 menit dibutuhkan dengan berjalan kaki dari Hotel St George di Jalan Amr Ibn Al Aás menuju arah pertokoan yang masih tertutup rapat di Jalan Salah ed Din yang masih lengang dan sepi, sampailah di Herod’s Gate pintu utama Komplek Kota Tua Jerusalem yang dibuka untuk umum.
Suasana di dalam benteng Komplek Kota Tua ini sangat kontras dengan wilayah Kota lainnya, kita seperti berada di jaman pertengahan, berjalan menyusuri labirin benteng dan jalan setapak kuno yang kokoh yang memiliki penerangan terbatas, kontur jalan berbahan batu yang berundak naik turun dan kadang menyempit, membuat kita harus berhati-hati melangkah, sekitar 5 menit sampailah ke pintu halaman Masjidil Aqsa yang terbuat dari kayu berwarna hijau yang masih ditutup, menunggu saatnya dibuka, di sana sudah terlihat banyak jemaah yang sudah menanti di sekitar pintu masuk berikut 4 orang Tentara Israel bersenjata lengkap, berjaga di sisi luar pintu hijau dengan penerangan seadanya.
Pasukan kecil ini menggunakan seragam lapangan dengan baret gelap, dilengkapi dengan rompi anti peluru berwarna gelap, tongkat panjang hitam panjang diikat di tas ransel belakang, yang gagangnya memanjang sampai ke atas bahu, sepasang pistol dan pisau disarungkan di pinggang, alat komunikasi personel modern, berikut senapan otomatis laras pendek yang diselempangkan di depan dada dengan moncong senjata diarahkan ke bawah. Mereka bergantian mengamati dengan seksama ke arah kerumunan jamaah yang akan melaksanakan Sholat Subuh.
Akhirnya pintu masuk menuju Komplek Al Aqsa dibuka 30 menit sebelum Adzan Subuh, dan para jemaah pun masuk dengan tertib melewati penjagaan pasukan Israel dan langsung disambut oleh 2 orang penjaga lingkungan Masjidil Aqsa dari balik pintu masuk dan menyapa para jamaah dengan ramah.
Terlihat pos penjagaan kecil setelah melewati pintu masuk, bentuknya kecil saja dan sangat sederhana sekadar cukup untuk 1 orang saja, pos dibangun agak tinggi sedikit di atas pondasi batu dan tanpa pintu, terlihat sekilas di dalamnya sebuah meja kayu kecil dan kursi lipat dengan sajadah yang disampirkan di sandaran kursi, diterangi oleh sebuah lampu penerangan seadanya, dan radio transistor kecil di atas meja dengan antena yang sudah patah.
Melanjutkan langkah kaki sekitar 100 meter dari pintu masuk tadi, para jamaah akan melewati Dome of The Rock yang sangat terkenal itu, saat ini Masjid Kubah Kuning ini ditutup untuk kegiatan Sholat Subuh, para jamaah terus berjalan melewati sisi kanan atau sisi kirinya, untuk selanjutnya turun menuju teras Masjid Al Aqsa berkubah hitam. Sambil berjalan, dari kejauhan terlihat seluruh pintu masjid sudah terbuka lebar, terlihat dengan jelas tiang-tiang besar di dalam masjid, dan lampu-lampu besar yang menyala dengan terang, serta karpet tebal berwarna merah motif shaf putih, yang sudah disiapkan untuk melaksanakan kegiatan Sholat Subuh berjamaah.
Kondisi di dalam masjid yang berbentuk persegi panjang ini cukup luas dan terawat dengan baik, besarnya tidak seluas dan se-modern masjid Nabawi, pintu masuk utama masjid difungsikan untuk jamaah laki-laki, dan pintu khusus jamaah perempuan berada di sebelah kanan, ada pula beberapa pintu di samping dan di belakang altar masjid.
Setelah berada di dalam masjid terlihat struktur bangunan yang bergaya klasik dengan ukiran-ukiran jaman medieval dengan kombinasi warna yang serasi dan pilar-pilar besar kokoh penopang atap kubah masjid yang sudah tegak selama ribuan tahun.
Suasana magis dan perasaan haru muncul selama beribadah Sholat Subuh di dalam Masjidil Aqso ini, rasa syukur dan doa dipanjatkan kehadirat Allah SWT dan sholawat kepada Rasululah SAW, karena di tanah yang diberkahi inilah, tanah yang disucikan oleh 3 agama samawi, Islam, Kristen dan Yahudi dengan segala kisahnya, Nabi Muhammad SAW pernah menuju Sidratul muntaha di langit ke tujuh untuk berjumpa dengan Allah SWT, Sang Penguasa Alam Semesta dan Segala Isinya, untuk menerima perintah sholat lima waktu.