Baca: Tangangan BMW X3 Taklukan 2.000 km
Dari Surabaya kami memilih melewati Jalan Tol Surabaya-Gresik lalu keluar di Pantura area Gresik. Tidak butuh waktu lama, goyang pantura langsung kejadian.
Kondisi permukaan aspal di jalan cukup mengkhawatirkan. Jarang lobang, namun banyak sekali petak tambalan aspal yang dibuat lebih tinggi dari normal. Jadi, saat banyak tambalan itu terinjak satu per satu ban bikin bodi mobil bergoyang.
Berita Terkait:
Jika dilihat dari belakang, ayunan bodi mobil itu mirip gerakan pinggul seseorang. Dalam kasus BMW X3, goyangannya jadi kelihatan seksi.
Meski bodi bergerak sangat aktif tapi kondisi di kabin baik-baik saja. Kami tetap merasa nyaman sebab suspensi X3 mampu meredam semua hantaman jalan dengan baik.
Dari pengalaman pengemudi, teknologi xDrive atau sistem pintar penggerak semua roda pada X3 memberikan kehalusan mengemudi. Teknologi itu, ditambah fitur Dynamic Stability Control, senantiasa membaca perubahan cepat kondisi jalan, lalu meresponsnya dengan menentukan traksi yang pas buat masing-masing ban.
Baca: Binar Mata BMW X3, "Matahari" di Kala Gelap
Kecepatan responsnya 0,1 detik, pengemudi bahkan mungkin tidak akan sadar ternyata jalan yang dilintasi sebenarnya sangat jelek. Hal itu bikin keempat ban selalu menempel ke aspal dan tentu menawarkan kontrol optimal buat pengemudi.
Cara kerja xDrive juga memangkas body roll yang alami terjadi pada SUV besar dengan ground clearance tinggi. Bukan cuma berguna pada jalan rusak, xDrive juga membantu waktu kondisi jalan basah saat hujan.
Butuh waktu 6 jam buat kami mengemudi sampai Solo sejauh 269 km. Jalan rusak baru mereda di pinggiran Sragen atau sebelum masuk Solo. Tantangan buat pengemudi yang melintasi jalur itu bukan cuma jalan rusak tapi juga sempitnya jalan, antrean truk besar, dan sepeda motor yang beredar.