"Ketika dia berada di lapangan, dia akan mendapatkan respek yang begitu besar dari lawan. Respek atas segala pencapaian dia di dunia sepak bola," ucap Moura.
Zlatan Ibrahimovic sudah membela Paris Saint-Germain dari 18 Juli 2012, sedangkan Moura menyusul pada 1 Januari 2013.
Akan tetapi, Ibrahimovic meninggalkan Moura di PSG pada 1 Juli 2016 untuk bergabung dengan Manchester United.
"Kepergian Ibra merupakan kehilangan besar bagi kami. Dia menjadi acuan bagi kami," ujar Moura.
"Namun, sepak bola seperti itu. Satu tahun seorang pemain bersama kami dan tahun berikutnya dia bisa di tim lain. Ibra telah menggoreskan namanya dalam sejarah klub dan kami bersyukur pernah bermain bersamanya," tutur Moura.
Baca Juga:
- Kontroversi Gol Kedua Cile Bukti Teknologi Membunuh Sepak Bola?
- Donnarumma Sikapi 'Dollarumma' seperti Pria Berusia 30 Tahun
- Mengapa Andre Silva Hanya Dipercaya Bermain 10 Menit?
Ibrahimovic dan Moura bahu-membahu mempersembahkan 12 gelar untuk PSG, termasuk merengkuh empat titel Ligue 1 - kasta teratas Liga Prancis - dalam empat musim beruntun (2013, 2014, 2015, 2016).
Kebersamaan di PSG pun membuat Moura begitu mengenal Ibrahimovic dan terus mengikuti perkembangan karier eks kapten tim nasional Swedia itu.
"Di ruang ganti, Ibra ialah pria yang sangat lucu. Dia bercanda dengan semua orang. Melewati hari bersama dia bisa membuat Anda sangat sehat," kata Moura.
"Kami sudah tidak berkomunikasi sejak dia meninggalkan PSG. Saya biasanya menyaksikan dia bermain di TV," ucap Moura.
Meski berjuang tanpa Ibrahimovic, Moura masih sanggup mengantarkan PSG memenangi Coupe de France dan Coupe de la Ligue pada musim lalu.