Review DJI Neo: Drone Murah yang Bisa Terbang dari Telapak Tangan
Uzone.id - Drone bukan lagi jadi ‘barang mahal’ setelah DJI mengumumkan ketersediaan DJI Neo di pasaran. Bagaimana tidak, biasanya drone DJI dibanderol belasan juta Rupiah, harga DJI Neo hanya Rp3,1 jutaan untuk drone only dan Rp5,5 jutaan untuk paket lengkap ‘Fly More Combo’.
Mentang-mentang harganya terjangkau, jangan langsung skeptis dengan drone satu ini. Kemampuannya bisa dibilang mentereng buat sebuah drone Rp3 jutaan (DJI pula), seperti perekaman 4K, punya sistem pelacakan subjek berbasis AI, dan yang paling unik, kemampuannya untuk lepas landas dan mendarat di telapak tangan.Begini review lengkap kami setelah menggunakan DJI Neo beberapa waktu, simak yuk!
Bentuknya mini, tapi….
Dimensi DJI Neo sangatlah kecil dan ringan. Ukurannya cuma 104,2 x 150 x 45,2 mm dengan berat tak lebih dari 135 gram. Ringkasnya drone ini membuat DJI Neo mudah dibawa ke mana saja, mau ngonten di manapun, gak butuh tempat yang luas untuk lepas landas.
Tinggal jadikan telapak tangan kalian sebagai area lepas landas, DJI Neo langsung terbang tanpa kendala, begitu pula saat melakukan pendaratan. Aman kok, karena DJI Neo memiliki pelindung pada empat baling-balingnya, mencegah jari kalian kena baling-baling yang berputar kencang.
Karena form factor-nya yang ringkas, gak perlu punya tas khusus drone untuk membawanya. DJI neo bisa dimasukkan ke dalam tas kecil atau kompartemen khusus di ransel untuk mencegahnya rusak oleh barang lain dalam tas.
Sebab, kalau bicara material, DJI Neo seluruhnya terbuat dari plastik. Dan buat kami, bahan plastiknya terbilang agak ringkih. Wajar juga sebenarnya, wong harganya pun cuma Rp3 jutaan, kan?
Ringkihnya bodi DJI Neo kami temukan saat mencoba lepas landas dan mendarat pada paving block. Bagian bawahnya jadi baret-baret, malah cenderung agak bocel setelah beberapa kali mendarat pada permukaan yang kasar.
DJI Neo memiliki dua tombol di bagian atasnya, satu untuk Power di bagian bawah dan lainnya di bagian atas untuk beralih mode pengambilan gambar. Setiap mode direpresentasikan dalam ikon yang tampil di bawahnya.
Untuk kompartemen baterai, terletak di bawahnya. Kalian bisa mengisi baterainya langsung melalui port USB-C pada drone.
Harus diingat, drone ini beda dengan drone DJI lainnya yang biasanya dilengkapi slot microSD. Tak ada slot memori tambahan di DJI Neo, tapi perangkat ini punya memori penyimpanan sampai 22 GB.
Kalau kalian beli paket Fly More Combo, kalian mendapatkan dudukan pengisi baterai dengan dua baterai tambahan di dalamnya. Kalian bisa ngecas tiga baterai sekaligus untuk memberikan waktu terbang tambahan.
Juga, kalian mendapatkan kontroler yang sama seperti drone DJI lainnya. Kontroler ini bisa dipasangkan dengan smartphone yang punya port USB-C, baik Android atau iPhone 15 ke atas. Layar ponsel nantinya akan berubah menjadi viewfinder untuk mengontrol drone jauh lebih mudah.
Bisa terbang cepat, baterai cuma tahan 17 menitan
Ada tiga mode terbang pada DJI Neo, mirip seperti drone DJI lainnya. Ada Cine Mode (C Mode, Normal Mode (N Mode), dan Sport Mode (S Mode).
Secara default, DJI Neo akan terbang pada N Mode. Jujur, karena drone ini lebih seperti ‘mainan mahal’ buat kami, alih-alih melakukan perekaman video atau memotret, kerap kali kami menggunakan S Mode untuk tes kelihaian mengoperasikan drone saja.
Sesuai namanya, drone sekecil DJI Neo pun bisa terbang sangat cepat. Kurangnya, lantaran drone ini sangatlah kecil dan berbahan dasar plastik, DJI Neo terbilang tak stabil bila terbang di kondisi berangin yang cukup kuat, sesuai klaim DJI maksimal angin dengan kecepatan 8 m/s atau Level 4.
DJI Neo punya baterai dengan kapasitas 1.435 mAh. Bila kalian hanya membeli drone only, otomatis hanya satu baterai saja yang didapatkan. Dan sejujurnya, daya tahan baterai DJI Neo jauh lebih singkat ketimbang drone DJI lainnya.
Dari pengujian kami, drone ini hanya mampu bertahan di udara sekitar 7-8 menit saja. Bila membeli Fly More Combo, total waktu terbang yang kalian dapatkan sekitar 24 menit.
Sebetulnya tergantung perspektif. Mengingat drone ini sangatlah kecil, waktu terbang sampai 24 menit sudah cukup untuk merekam video portrait atau sinematik pendek untuk diunggah ke medsos.
Tapi, kalau niatnya untuk main-main saja tanpa merekam, memang waktu terbang 24 menit sangatlah singkat. Apalagi kalau masuk ke S Mode, baterainya hanya bertahan kurang dari 20 menit saja.
Fitur dan kemampuan kamera
DJI tak pelit fitur, meski harga DJI Neo ini cuma Rp3 jutaan. Ada tiga opsi pengontrol DJI Neo yang bisa kalian gunakan, smartphone, DJI RC-N3 Remote Controller, hingga DJI Goggles 3.
Kontrol via smartphone berlaku bila kalian membeli drone only saja, atau malas menggunakan DJI RC-N3 Remote Controller yang ukurannya bahkan lebih besar dan berat dari DJI Neo.
Tinggal download aplikasi DJI Fly di App Store atau Android (via situs DJI menggunakan APK). Kemudian, hubungkan smartphone kalian ke WiFi Direct yang dipancarkan DJI Neo.
UI aplikasinya sederhana, dan hanya memungkinkan kami untuk mengontrol drone pada tampilan portrait saja. Di bagian atasnya ada viewfinder, dan kalian hanya bisa memilih salah satu mode penerbangan saja.
Kontrolnya responsif, meski pada tampilan viewfinder lebih patah-patah ketimbang menggunakan kontroler DJI RC-N3.
Nah untuk menghubungkannya ke DJI RC-N3 jauh lebih gampang lagi. Sambungkan saja ponsel kalian via USB-C yang tersedia di kontroler.
Pengontrol ini lebih proper, lantaran ada analog yang makin memudahkan kami untuk menerbangkan DJI Neo, serta pilihan mode terbang yang bisa diatur sesuai keinginan.
Tampilan aplikasinya juga lengkap dan luas, karena ponsel dipasangkan secara landscape sebagai viewfinder-nya. Berbagai fitur bisa dijajal, dari pengaturan resolusi gambar, peralihan mode video dan foto yang lebih enak, dan sebagainya.
DJI Neo disematkan sensor yang menghadap ke bawah, membantunya untuk lepas landas dan mendarat. Menariknya, kalian gak perlu menekan tombol ‘Landing’ untuk membuatnya mendarat.
Tinggal buka telapak tangan di bagian bawahnya, DJI Neo akan turun secara otomatis dengan sangat mulus.
Bicara fiturnya, ada dua fitur menarik dari DJI Neo yang layak untuk dicoba, yakni Follow dan DirectionTrack. Kedua fitur fungsinya sama, memungkinkan drone mengikuti subjek yang sudah ditandai, baik saat sedang berjalan, bersepeda, dan sebagainya.
Bedanya, Follow akan mengikuti subjek dari belakang, sementara DirectionTrack bakal fokus ke wajah subjek. Mode terakhir membuat drone terbang mundur, menjadikan wajah sebagai titik fokus yang harus diikuti.
Saran saja, Follow lebih asyik untuk dieksplorasi. Sebab, mode ini memberikan angle perekaman yang berbeda. Kadang DJI Neo merekam dari dekat mengikuti subjek untuk hasilkan video yang agak sinematik, atau cenderung agak jauh dan mendekat secara perlahan.
Soal kamera, DJI Neo mengusung sensor berukuran 1/2 inci yang dapat menangkap gambar berformat JPEG beresolusi 12 MP. Kameranya didukung gimbal single-axis yang mengurangi efek guncangan saat mengambil foto ataupun video.
Untuk perekaman videonya, kalian dapat merekam video 1080p sampai 60 FPS atau 4K pada 30 FPS. Gak ada opsi D-Log pada drone ini, sehingga segala perekaman yang dihasilkan DJI Neo memang cocoknya untuk dibagikan secara instan ke media sosial tanpa proses editing yang serius terlebih dahulu.
Dengan kualitas video yang diberikannya, DJI Neo sebenarnya cocok untuk nge-vlog, bikin video pendek dengan latar musik yang lagi viral di medsos, atau sekadar mengabadikan liburan keluarga dengan pemandangan yang indah sebagai latar belakangnya.
Drone yang asyik pemula
DJI Neo merupakan sebuah drone murah, tapi berhasil suguhkan experience yang mengasyikkan, terutama bagi penerbang drone pemula. Rasanya seperti menerbangkan ‘drone mainan’ yang bisa merekam video 4K secara stabil, begitu kira-kira.
Dimensinya kecil dan ringan yang membuatnya mudah dibawa kemanapun. Terbang dan mendarat pada telapak tangan pun bisa. Lagian, kapan lagi bisa beli drone DJI dengan harga mulai Rp3 jutaan?
Mode terbangnya saja mirip seperti drone DJI lainnya. Kecepatannya lumayan lho saat menggunakan S Mode, daya jelajahnya juga lumayan jauh. Belum lagi, kemampuan drone ini untuk dikontrol via smartphone dan kontroler DJI lainnya.
Kalau buat ngonten, drone ini mampu hasilkan konten singkat yang proper untuk langsung dibagikan secara cepat ke media sosial.
Meski memang, kami sarankan untuk membeli Fly More Combo saja sekalian untuk mendapatkan masa pakai baterai yang lebih lama, serta banyaknya pengaturan pada kontroler DJI RC-N3.