Review Asus Zenfone 5Z: Performa Flagship, Harga Ekonomis
Sebelum publik Indonesia dibuat terkejut dengan kehadiran Pocophone F1 sebagai smartphone yang ditenagai SoC Snapdragon 845 termurah, Asus sebenarnya sudah lebih dulu membuat kejutan. Perusahaan asal Taiwan ini, merilis Asus Zenfone 5Z yang sempat jadi smartphone Snapdragon 845 termurah.
Saat pertama kali diperkenalkan pada pertengahan Mei lalu, Zenfone 5Z dibanderol dengan harga mulai dari Rp 6,4 jutaan.Tapi sayangnya, Asus tidak langsung menjualnya karena alasan “keterbatasan pasokan”. Asus akhirnya baru bisa menjual Zenfone 5Z setelah Xiaomi dengan nyamannya menjual Pocophone F1 dengan harga yang lebih murah.
Zenfone 5Z sendiri baru saja dijual di Indonesia beberapa waktu lalu. Sayang, harganya tidak “sesuai janji” Asus sebelumnya, karena dilepas dengan harga mulai dari Rp 6,6 jutaan (berdasarkan situs Erafone).
Namun, Asus Zenfone 5Z tetaplah menjadi salah satu smartphone yang menarik. Sebab, smartphone ini tetaplah menjadi salah satu smartphone dengan chipset Snapdragon 845 paling terjangkau saat ini. Selain itu, Zenfone 5Z juga menawarkan banyak keunggulan, khususnya dari sisi performa.
Nah, kali ini Telset.id akan mengulas kemampuannya secara mendalam, lewat review Asus Zenfone 5Z berikut ini. Check this out!
Desain
Berbicara soal desain, sebenarnya Asus Zenfone 5Z mengusung desain yang sama dengan “versi murahnya”, Asus Zenfone 5. Tapi harus diakui, smartphone ini mengadopsi desain yang benar-benar berbeda dibandingkan seri Zenfone sebelumnya.
Yang membuatnya berbeda adalah, adanya notch atau poni yang dipadu dengan body berbahan dasar Special Thermoplastic Polyurethane (TPU), dengan finishing menyerupai kaca untuk bagian belakangnya.
Sekilas informasi saja, TPU merupakan bahan yang sebagian besarnya terbuat dari plastik. Bahan ini, memiliki beragam keuntungan, seperti tahan goresan, dan jauh lebih elastis.
Seperti Zenfone 5, body Zenfone 5Z juga mempunyai efek refleksi cahaya yang terpusat di sensor sidik jarinya. Efek tersebut membuat Zenfone 5Z tampak premium dan juga berkelas.
Kami tidak mengulas sisi desainnya secara lengkap, karena desainnya sama dengan Zenfone 5. Namun jika disimpulkan dari sisi desainnya, Zenfone 5Z punya kesan premium yang tak kalah dengan smartphone flagship lainnya.
Dan juga, smartphone ini sangat nyaman untuk digunakan menggunakan satu tangan saja. Sebab, aspek rasio layarnya yang berjenis IPS berukuran 6,2 inci dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2246 piksel) terhadap body-nya, mencapai 18,7 : 9.
Performa
Harganya memang di bawah Rp 8 jutaan, namun Asus Zenfone 5Z merupakan salah satu smartphone Android paling bertenaga saat ini. Bahkan, berdasarkan data dari AnTuTu Benchmark, Asus Zenfone 5Z mengisi posisi ke-8 sebagai smartphone Android paling kencang, setelah Samsung Galaxy Note 9.
Model Zenfone 5Z yang kami ulas merupakan versi paling tinggi, dengan RAM 8GB dan ROM sebesar 256GB yang masih bisa diperbesar menggunakan microSD hingga 512GB.
Seperti yang sudah kami katakan di awal, Zenfone 5Z ditenagai oleh prosesor octa-core 2.7GHz Snapdragon 845, GPU Adreno 630, dan sudah mendukung teknologi Artificial Intelligence Engine (AIE) dari Qualcomm.
Berbicara soal artificial intelligence (AI), memang Zenfone 5Z ataupun Zenfone 5 sudah disematkan teknologi AI dari Asus yang disisipkan pada sistem operasi ZenUI 5.0 berbasis Android 8.0 Oreo.
Ada sejumlah fitur AI yang disediakan pada smartphone ini, misalnya saja AI Charging yang dapat mempelajari kebiasaan pengguna ketika mengisi baterai smartphone untuk tujuan memperpanjang masa pakai baterai.
Tapi, ada pembeda antara Zenfone 5 dan 5Z soal teknologi berbasis AI. Di Zenfone 5, teknologi AI benar-benar terdapat pada sistem operasinya, tapi untuk Zenfone 5Z, AI pada sistem dikombinasikan dengan chip AIE yang ada di Snapdragon 845.
Sekadar informasi, hanya segelintir SoC high-end dan flagship Qualcomm saja yang memiliki chip AIE di dalamnya. Sebut saja Snapdragon 660, 820, 821, dan 835.
Semuanya, memiliki teknologi AI hasil kombinasi software buatan OEM dan hardware dari Qualcomm untuk memaksimalkan pengalaman pengguna saat mengoperasikan smartphone mereka.
Itu artinya, kinerja AI di Zenfone 5Z bakal jauh lebih baik, yang berdampak pada kecepatan software learning-nya, dan juga performanya. Makanya, Asus Zenfone 5Z akan memiliki kinerja keseluruhan yang lebih baik, dan respon aplikasi maupun pengalaman AI yang lebih cepat, tanpa “mengorbankan” konsumsi baterai yang berlebihan alias lebih efisien.
Hal ini kami buktikan melalui pengujian menggunakan aplikasi benchmark, AnTuTu Benchmark versi 7. Berdasarkan tes yang kami lakukan, Asus Zenfone 5Z mampu mencetak skor 272.761 poin, dan itu merupakan skor yang sangat tinggi untuk sebuah smartphone di bawah Rp 8 jutaan.
Asus Zenfone 5Z juga mempunyai baterai berkapasitas 3,300 mAh yang mendukung teknologi fast charging. Berdasarkan tes “Work 2.0 Battery Life” di aplikasi PCMark, baterai Zenfone 5Z mampu mencatatkan waktu selama 10 jam 32 menit, dengan baterai tersisa 19%.
Sementara berdasarkan pengujian kami secara langsung, Zenfone 5Z mampu bekerja dengan efisien tanpa mengorbankan performa tingginya. Karena kerja efisiennya, baterai “sekecil” itu mampu menemani kami dari pagi hingga malam tiba.
Berdasarkan hasil pengujian, smartphone ini bisa bertahan hingga 12 jam 7 menit, dengan baterai tersisa 7% dan perolehan screen on-time mencapai 9 jam 16 menit. Selama waktu itu, kami menggunakannya untuk chatting, telepon, bekerja, browsing, hingga bermain game PUBG dengan grafis High berkualitas HDR dan efek Realistic.
User Interface dan Fitur
Zenfone 5Z telah berjalan di atas sistem operasi ZenUI 5.0 berbasis Android 8.0 Oreo. Bisa dibilang, ZenUI 5 adalah sistem operasi terbaik yang pernah dibuat Asus untuk smartphone-nya.
Jika kita melihat ke belakang pada masa-masa ZenUI 3 atau ZenUI 4, keduanya memiliki banyak sekali bloatware, yang beberapa di antaranya sulit sekali untuk dihapus. Tentu, banyaknya bloatware akan berpengaruh pada performa smartphone secara keseluruhan.
Namun pada ZenUI 5, Asus seolah membuktikan bahwa ZenUI bukan lagi sistem operasi yang bikin smartphone lemot, tapi malah membuat smartphone menjadi lebih ngebut dan nyaman untuk digunakan multitasking.
Bloatware pada Zenfone 5Z sangat sedikit, dan sebagian besar aplikasinya sangat berguna. Tapi yang keren menurut kami, bloatware tersebut kini bisa dihapus oleh pengguna. Jadi, tidak ada lagi cerita soal uninstall update aplikasi, kemudian disable untuk menghilangkan bloatware dari smartphone.
Nah, berbicara soal fiturnya, Asus Zenfone 5Z sudah disematkan berbagai fitur berbasis AI yang membantu pengguna dalam beraktivitas. Seperti AI Boost, yang mampu meningkatkan performa smartphone ketika menjalankan aplikasi atau game berat yang membutuhkan performa yang tinggi.
Terdapat juga fitur Suggest Apps, yang secara otomatis mempelajari aplikasi apa saja yang sering digunakan pengguna. Menariknya, fitur tersebut juga mampu memprediksi, aplikasi apa yang mungkin akan Anda gunakan setelahnya. Keren, kan?
Fitur lainnya yang membuat Zenfone 5Z terasa “makin flagship” adalah adanya NFC, yang memudahkan pengguna untuk melakukan pembayaran secara cashless. Selain itu, dengan adanya NFC, pengguna juga bisa mengecek hingga mengisi saldo e-money mereka hanya menggunakan smartphone.
Kamera
Selain punya mesin utama bertenaga, Asus Zenfone 5Z juga punya kamera yang sangat mumpuni dan menjadi salah satu daya tarik terbesar untuk konsumennya. Seperti Zenfone 5, smartphone ini dibekali kamera ganda di bagian belakangnya dengan resolusi masing-masing 12MP aperture f/1.8 dengan sensor Sony IMX363 berukuran 1/2.55? sebagai lensa utama.
Untuk kamera sekundernya, beresolusi 8MP aperture f/2.2 sensor 1/4″ yang dapat menangkap foto wide hingga 120°. Kamera utama Zenfone 5 juga telah dibekali berbagai fitur high-end. Misalnya Optical Image Stabilization (OIS) dan juga Dual-Pixel autofocus.
Ada hal menarik soal kamera Asus Zenfone 5Z. Smartphone ini secara default telah mendukung API Camera2. Jika Anda “tukang ngoprek”, tentu mengenal istilah tersebut. Dengan dukungan API Camera2, memungkinkan smartphone untuk menggunakan software kamera dari Google, yakni Google Camera yang digunakan oleh seri Google Pixel.
Kami pun mencoba membandingkan kualitas foto yang diambil menggunakan software kamera bawaan Zenfone 5Z dengan Google Camera yang dijalankan di Zenfone 5Z. Versi Google Camera yang kami gunakan, menggunakan versi 6.1 buatan BSG Mod.
Seperti beberapa gambar di bawah ini, foto yang diambil menggunakan software kamera bawaan Zenfone 5Z cenderung lebih terang daripada Google Camera. Walaupun demikian, kedua foto ini mempunyai kesamaan, yakni ketepatan warna dan detail yang sangat baik.
Namun, apabila digunakan untuk mengambil foto macro, kualitas Google Camera cenderung lebih baik. Ketepatan warna serta detailnya lebih unggul dari software kamera Zenfone 5Z.
Tapi, itu bukan berarti kalau software kamera Zenfone 5Z menghasilkan foto macro yang jelek. Sebab, foto yang didapatkan pun juga baik dan berkualitas.
Selesai membandingkannya dengan Google Camera, sebenarnya kamera Zenfone 5Z sudah didukung dengan teknologi berbasis AI yang mampu mengenali 16 skenario foto berbeda.
Dengan dukungan ini, kamera akan secara otomatis mengubah pengaturannya sesuai skenario foto yang akan diambil oleh pengguna, seperti People, Food, Plant, Dog, Cat, dan lainnya.
Kamera Zenfone 5Z juga memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dengan mode Portrait atau bokeh. Hasilnya pun punya kualitas terbaik, sebab objek utama pada foto “terpisahkan” secara rapih oleh blur dengan background foto.
Selain itu, detail objek dalam hal ini wajah seorang wanita juga berhasil didapat dengan sempurna. Warnanya juga terlihat lebih tajam dan tidak “diperhalus” secara berlebih-lebihan menggunakan fitur Beautify atau sejenisnya.
Mode Portrait juga berlaku pada kamera depan Zenfone 5Z. Berbicara soal spesifikasi kamera depannya terlebih dahulu, smartphone ini dipersenjatai oleh kamera beresolusi 8MP aperture f/2.0 yang mendukung teknologi Real Time Beautification ala Asus.
Soal kualitas portrait menggunakan kamera depan, hasilnya hampir sama baiknya dengan kamera belakang. Berbeda dibanding kamera belakang yang tampil lebih natural, kamera depan memadukan efek bokeh dengan Beautification yang tidak terlalu berlebihan dan terlihat lebih natural.
Overall, kami suka dengan kualitas kamera Asus Zenfone 5Z. Perpaduan antara hardware mumpuni dengan software yang sudah dikembangkan secara maksimal oleh Asus, merupakan salah satu fusion terbaik untuk sebuah smartphone flagship yang dibanderol dengan harga terjangkau.
Smartphone ini secara garis besar, mampu membuat penggunanya yang awam soal fotografi untuk menghasilkan foto berkualitas tanpa harus ribet menyesuaikan pengaturan kamera, berkat bantuan AI di dalamnya. Good job!
Kesimpulan
Asus Zenfone 5Z merupakan salah satu smartphone flagship terbaik dengan harga cukup terjangkau yang bisa dipilih oleh konsumen. Smartphone ini tidak kalah dengan smartphone di luar sana yang dilepas dengan harga di atas Rp 10 jutaan.
Soal kinerja? Zenfone 5Z sudah ditenagai oleh salah satu SoC paling tinggi untuk platform mobile, yakni Qualcomm Snapdragon 845 dengan chip AIE yang membuat Zenfone 5Z bekerja secara efisien yang berdampak pada daya tahan baterainya yang sangat baik.
Kamera? Smartphone itu juga masuk ke jajaran smartphone dengan kamera terbaik berkat hardware kamera mumpuni yang dibantu oleh software kamera yang mendukung teknologi AI.
Well, dengan serangkaian keunggulan tadi, kami merekomendasikan Asus Zenfone 5Z bagi pengguna yang “belum mampu” atau belum tertarik membeli smartphone flagship di atas Rp 10 jutaan, Asus Zenfone 5Z bisa menjadi pilihan smartphone flagship yang menarik. Karena harganya relatif terjangkau, tapi sangat powerful. (FHP/HBS)
Artikel Review Asus Zenfone 5Z: Performa Flagship, Harga Ekonomis dan info teknologi terkini lainnya bisa Anda dapatkan di Telset.