Ponsel China Punya Tingkat Radiasi Lebih Tinggi
Sebanyak 10 dari 16 smartphone dari produsen asal China terindikasi punya tingkat radiasi lebih tinggi dari merek ponsel lainnya. Hal ini berdasarkan data yang dirilis oleh Federasi Perlindungan Radiasi Jerman (Bundesamt für Strahlenschutz).
Tak cuma itu, dari hasil dokumen federasi ini juga menemukan bahwa smartphone yang memiliki kartu sim ganda punya efek radiasi lebih tinggi dari ponsel yang hanya memiliki kartu SIM tunggal.
Federasi Jerman ini membuat daftar komprensif mengenai total radiasi yang dipancarkan oleh berbagai jenis smartphone di telinga dan tubuh manusia.
Lihat juga:Empat Cara untuk Kurangi Radiasi Ponsel |
Meski demikian, hingga saat ini memang tak ada ketentuan universal mengenai berapa jumlah radiasi yang bisa diterima tubuh dan tidak membahayakan. Tapi Jerman memiliki sertifikasi lingkungan yang dinamakan Der Blaue Engel.
Sertifikasi ini hanya meloloskan ponsel yang memiliki tingkat radiasi kurang dari 0,6 watt perkilogram.
Berdasarkan dokumen itu, Xiaomi A1, OnePlus 5T, dan Huawei Mate 9 adalah tiga ponsel dengan nilai radiasi tertinggi. Dua merek ponsel yang disebut lebih dulu ditengarai memiliki slot SIM ganda. Tak ketinggalan beberapa ponsel besutan Apple juga masuk dalam daftar ini.
Berikut daftar lengkap 16 merek ponsel dengan radiasi tertinggi berdasarkan dokumen federasi Jerman itu seperti diberitakan Forbes.
Preview |
iPhone dan Samsung
Meski demikian, terdapat beberapa perbedaan angka radiasi dari federasi Jerman ini dengan klaim produsen. Misal terkait radiasi iPhone.
Data dari situs Apple disebutkan bahwa tingkat radiasi iPhone 7 hanya 1,19 watt per kilogram; iPhone 8 1,2 watt per killogram, dan iPhone 7 Plus 1,19 watt per kilogram.
Daftar ini juga tak memasukkan beberapa jenis ponsel besutan Samsung yang juga memiliki nilai SAR cukup tinggi, seperti Samsung Galaxy S8 dengan SAR 1,55 watt per kilogram dan Galaxy S7 dengan SAR 1,59watt per kilogram.
Lihat juga:Galau Tanpa Ponsel? Hati-hati Gejala Nomophobia |
Efek radiasi
Preview |
Tingkat radiasi tadi diukur dalam satuan SAR (specific absorption rate) watt per kilogram. Satuan ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa banyak radiasi yang diserap tubuh ketika digunakan. Federasi Jerman merekomendasikan radiasi yang aman untuk tubuh maksimal senilai 2 watt per kilogram.
Sementara Federasi Komisi Komunikasi (FCC) Amerika Serikat (AS) menetapkan batas SAR aman bagi tubuh diangka 1,6 watt yang aman diserap dari tiap kilogram berat badan.
Angka ini ditetapkan lantaran efek panas dari radiasi ponsel. Namun angka ini belum mengukur potensi kerusakan tubuh lainnya seperti kanker atau kerusakan DNA.
Lihat juga:Menangkal Bahaya Sinar Biru pada Anak-anak |
SAR yang ditetapkan FCC dihitung berdasarkan panggilan telepon selama 30 menit ketika ponsel digenggam di dekat telinga.
Memegang ponsel lebih jauh dari tubuh saat melakukan panggilan akan membantu mengurangi efek radiasi. Misal dengan menggunakan earphone. Mengirim teks juga punya tingkat radiasi lebih kecil ketimbang menelepon dan streaming.
Meski demikian, Jeffrey Shuren, Direktur Pusat Keamanan Perangkat dan Radiologi pada Federasi Administrasi Makanan dan Obat (FDA) AS berani menyebut bahwa radiasi ponsel yang ada saat ini masih dalam batas aman.
Hal ini didukung oleh studi dari salah satu divisi Institusi Kesehatan Nasional di AS dan sejumlah penelitian lainnya, seperti diungkap The Verge.
"Meski dengan penggunaan yang sering oleh orang dewasa, kami tidak melihat adanya peningkatan tumor, seperti tumor otak," seperti tertulis dalam keterangan FDA.
Namun studi itu masih dilakukan menggunakan frekuensi 2G dan 3G. Belum ada studi lebih mutakhir mengenai potensi radiasi pada jaringan 4G dan 5G.