Peran Huawei Spark Bantu Cetak Startup Unicorn
Uzone.id – Tak hanya sektor infrastruktur jaringan telekomunikasi, Huawei juga berupaya fokus pada pemanfaatan teknologi cloud untuk berbagai negara di dunia. Salah satu solusi yang ditawarkan dengan target startup adalah Huawei Spark.
Huawei Spark uniknya pertama kali hadir untuk pasar Asia Pasifik pada 2020. Dari paparan Chief Digital Officer Huawei Cloud APAC, Leo Jiang, Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara di kawasan Asia Pasifik dengan jumlah partisipan startup terbanyak.Dalam menjalani strategi cloud, Huawei Spark menargetkan startup-startup di berbagai kawasan di Asia Pasifik untuk tumbuh melalui pemanfaatan platform Huawei Cloud, serta dukungan teknologi, komersialisasi, dan penggalangan dana.
“Kami percaya melalui program Huawei SPark, kami bisa membekali para startup ini berupa right tech dan right team melalui akses ke ekosistem mentorship. Pasar Asia begitu besar potensinya bagi ekosistem startup, khususnya para pemain yang memang ingin menjadi unicorn selanjutnya,” tutur Jiang dalam acara Huawei Cloud Indonesia Summit 2022 yang digelar di Jakarta, Kamis (29/9).
Baca juga: Huawei Cloud Bakal Tantang AWS dan Alibaba di Indonesia
Jiang juga menerangkan, Huawei Spark menyuguhkan sejumlah layanan yang sudah termasuk ke dalam programnya ini. Dukungan teknis sudah menjadi keniscayaan, seperti migrasi ke cloud, akses ke komunitas developer Huawei, hingga dipertemukan ke berbagai peluang lain.
“Kami juga menyediakan dukungan finansial berupa cloud credit, tunjangan produk spesial, dan potongan harga. Yang jelas, penguatan dari sisi SDM juga tetap menjadi prioritas, karena kami juga memberikan akses ke sesi pelatihan hingga akreditasi cloud,” lanjut Jiang.
Selain itu, hal lain yang dapat menunjang pengembangan startup di Asia adalah aspek mentoring. Huawei Spark dapat menjadi jembatan bagi startup untuk berkenalan dengan para eksekutif perusahaan, pakar di industri, perusahaan modal ventura, dan lainnya.
Menariknya lagi, Jiang mengatakan Huawei Spark ini selain untuk membantu para startup di Asia untuk tumbuh dan nantinya sanggup menyandang status unicorn, ia melihat adopsi teknologi yang serba ringkas dan memudahkan seperti cloud dapat mendorong peran perempuan di ekosistem startup.
Baca juga: Harga Huawei Watch D Rp5 Jutaan, Fitur Kesehatannya Lengkap
“Ada kenaikan jumlah founder perempuan di lanskap startup Asia Pasifik. Pada 2020, hanya 12 persen pemimpin perempuan yang terjun di startup, kemudian angka ini tumbuh menjadi 14 persen di 2021. Lalu di tahun 2022, female founder meningkat jadi 22 persen. Ini menarik sebab tandanya penggunaan teknologi semakin diminati oleh banyak orang, dan kami berharap apa yang ditawarkan Huawei Spark dapat berkontribusi banyak,” jelasnya.
Diketahui, Huawei Spark kini telah melebarkan sayapnya di luar Asia Pasifik. Saat ini Huawei Spark telah hadir untuk kawasan Amerika Latin, dan dalam waktu dekat akan meluncur di Afrika, Eropa, dan Timur Tengah.
Huawei melihat bisnis cloud semakin berpotensi dalam pemanfaatan teknologi yang lebih efisien, aman, dan cepat untuk kepentingan pertumbuhan bisnis enterprise.
Dalam kurun waktu 2 tahun, Huawei Spark telah menampung 3.000 pendaftar dari sektor startup dan saat ini ada sekitar 120 startup yang bergabung di dalamnya.