Pebalap Muda Astra Honda Ukir Sejarah di Ajang Balap Asia
Uzone.id - Pebalap kebanggaan Astra Honda Racing Team (AHRT), Rheza Dhanica Ahrens berhasil menjuarai Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 kelas Asia Production 250 (AP250).
Kemenangan ini menutup rentetan prestasi tim balap PT Astra Honda Motor (AHM) di ajang balap Asia. Tentunya pencapaian ini juga tidak lepas dari pembinaan berjenjang dari AHM yang dimulai sejak belia di Astra Honda Racing School (AHRS).Perjuangan pebalap muda Astra Honda di musim ini dimulai dari Arena balap sport nasional, Mandalika Racing Series. Dalam ajang ini, Astra Honda menurunkan pebalap andalannya yakni Rheza, Herjun Atna Firdaus, Veda Ega Pratama, dan M.K Ramadhipa pada kelas National Sport 250 cc.
Kemudian di kelas National Supersport 600 cc, AHM menurunkan M Adenanta Putra.
Balapan pun digelar dalam tiga kali pelaksanaan dengan masing-masing 2 race, pebalap-pebalap Astra Honda dengan menggunakan CBR250RR dan CBR600RR tampil dominan. Gelar juara pun berhasil diraih oleh Rheza di kelas 250 cc dan Adenanta pada kelas 600 cc.
Berlanjut di ranah balap Thailand Talent Cup (TTC), ajang balap ini menjadi fase awal pembinaan balap internasional. AHM menurunkan pebalap belia unggulan seperti M.K Ramadhipa dan Decksa Almer Alfarezel.
Ditengah pebalap tuan rumah yang mendominasi, Decksa dan Ramadhipa berhasil meraih prestasi di ajang ini. 15 podium berhasil mereka gapai dimana 5 di antaranya merupakan podium tertinggi yang berhasil diraih oleh Decksa.
Pencapaian ini membuat remaja asal Bogor, Jawa Barat ini berhasil meraih predikat juara TTC 2023 lebih awal meskipun balapan masih menyisakan satu seri. Sementara Ramadhipa berada di posisi kedua dengan raihan poin 166 dan sang juara, Decksa meraih 243 poin.
Berlanjut ke balap level Asia, Veda Ega Pratama, Reykat Fadillah, dan Chessy Meilandri menjadi pebalap belia yang bersaing di lintasan Asia Talent Cup (ATC). Hasil manis juga diraih oleh mereka, bukan hanya mencetak prestasi, Veda berhasil membukukan sejarah bagi dunia balap Asia dan juga Indonesia.
Gelar juara IATC 2023 telah diraih Veda sejak seri Sepang, Malaysia. Hal ini membuat Veda menjadi pebalap Indonesia pertama yang meraih gelar tersebut.
Veda telah mengumpulkan sebanyak 256 poin pada musim ini, jumlah tersebut menjadi sebuah rekor koleksi poin terbanyak selama pelaksanaan IATC 2023. Jumlah tersebut diraih dengan sembilan kemenangan, dimana sapu bersih (2 kali podium tertinggi dalam satu seri) berhasil diraih di seri Motegi-Jepang, Mandalika-Indonesia, dan Losail-Qatar, kemudian satu kali podium tertinggi diraih pada Sepang-Malaysia dan Buriram-Thailand.
Alhamdulillah, saya berhasil meraih juara di IATC 2023. Terima kasih kepada PT Astra Honda Motor untuk supportnya kepada saya dalam 2 tahun keikutsertaan saya di IATC, kedua orang tua, dan tentunya seluruh masyarakat Indonesia yang selalu mendukung saya. Semoga saya dapat terus berprestasi untuk Indonesia di kancah balap internasional,” ujar Veda.
Ada juga ajang balap Asia lainnya yakni Asia Road Racing Championship (ARRC) yang juga didominasi oleh pebalap Astra Honda. Di kelas Asia Production 250 (AP250) diisi oleh Rheza Dhanica Ahrens, herjun Atna Firdaus, dan Veda Ega Pratama yang terus mengisi podium hampir di setiap balapan.
Hasil ini membuat AHRT menjadi tim dengan poin terbanyak dan menyabet gelar kelima dalam perolehan tim di kelas AP250. Di sisi lain kesuksesan tersebut sekaligus mengukuhkan CBR250RR sebagai motor juara di kancah balap Asia.
Atas perolehan poin yang memiliki potensi juara, perebutan gelar jaura dunia yang dikejar oleh Herjun dan Rheza membawa keduanya bersaing hingga laga terakhir di seri Buriram.
Meskipun Rheza tidak meraih podium di dua race terakhir, namun ia dapat mengamankan posisi juara dengan 206 poin, sementara Herjun di peringkat dua dengan 198 poin, dan Veda di peringkat tiga dengan 160 poin.
Pada kelas Supersport (SS) 600 yang dilakoni oleh M. Adenanta Putra dan Gerry Salim, perjuangan keduanya pun patut diapresiasi dengan Adenanta yang pertama kali turun di kelas ini, pemuda asal Magetan, Jawa Timur ini mampu berada di urutan ke-7 dengan raihan poin 89 pada klasemen akhir.
Sementara Gerry meskipun tidak dapat menyelesaikan balapan hingga seri akhir akibat cedera yang dideritanya saat seri Jepang, ia mampu mengoleksi 25 poin dan berada di urutan ke-15.
Rangkaian prestasi yang diraih oleh pebalap-pebalap Astra Honda pada ajang balap bergengsi Asia ini memberikan sebuah eksistensi tersendiri dengan pencapaian 104 podium mengikuti ajang ini pada tahun 2014.
“Saya bersyukur dapat kembali menjadi juara AP250 untuk kedua kalinya. Hal ini tidak mudah karena harus bersaing hingga balapan terakhir. Saya ucapkan terima kasih untuk Astra Honda Racing Team yang terus memotivasi saya untuk mencetak prestasi tahun ini,” ujar Rheza dalam keterangan resminya.
Persaingan Balap Level Dunia
BUkan hanya prestasi pebalap Astra Honda di level Asia, Fadillah Arbi Aditama yang bersaing di FIM JuniorGP juga mampu mengukir prestasi. Arbi berhasil menduduki podium tertinggi pada seri Catalunya dengan total 39 poin dari 7 seri balapan bergengsi level dunia yang menunjukkan kemajuannya atas pencapaian dari musim lalu.
“Saya senang dengan hasil musim ini, di mana saya bisa mencatat kemenangan pertama di podium tertinggi. Terima kasih Astra Honda, tim, dan keluarga saya atas dukungannya,” ujar Arbi.
Bukan hanya balap motor sport, di ajang motocross dunia yakni FIM Motocross World Championship (MXGP) yang diikuti oleh pebalap Astra Honda yakni Delvintor Alfarizi menunjukkan perkembangan positif.
Berjuang di kelas MX2 bersama JM Racing Astra honda, Adel sapaan Delvintor kembali kompetitif dengan mengemas 28 poin. Meskipun mengalami cedera pada awal dan akhir seri, perjuangan Adel layak diapresiasi mengingat ini merupakan musim perdananya dan sedang beradaptasi menghadapi sirkuit-sirkuit Eropa yang menantang dan sarat dengan bekal positif untuk kemajuan performa balapnya.
Beragam prestasi dan torehan sejarah yang diraih oleh pebalap-pebalap Astra Honda tidak terlepas dari pembinaan balap berjenjang yang disusun dengan presisi sejak Astra Honda Racing School hingga level balap dunia.
Gerry Salim, Andi Farid Izdihar, dan Mario Suryo Aji merupakan pebalap-pebalap yang menempuh pembinaan balap Astra Honda sejak belia hingga merasakan persaingan balap dunia.
Hal ini pun selaras dengan semangat Satu Hati, dimana AHM berupaya untuk terus mendukung dunia balap Tanah Air dengan mengantarkan pebalap-pebalap potensial mewujudkan mimpinya bersaing di level dunia.