Home
/
News
Pagelaran Seni untuk Sosialisasi Revolusi Mental
Trisno Heriyanto04 October 2016
Bagikan :
Untuk mengubah karakter seseorang tak melulu melalui sebuah pendidikan formal, atau juga seminar yang terkesan membosankan. Gelaran seni juga ternyata bisa menjadi salah satu cara meningkatkan kualitas pribadi seseorang.
Pendidikan memang pondasi utama dan terpenting untuk menambah wawasan, membentuk karakter dan meningkatkan daya saing seseorang. Di Indonesia, pendidikan dimaknai sebagai upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdasarkan falsafah dan pandangan hidup bangsa, Pancasila.
Pada tahap berikutnya, pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan kualitas, pribadi, dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Karena itu, tolak ukur keberhasilannya adalah menghasilkan warga negara yang mampu berkarya dan memiliki budi pekerti luhur. Selain juga mempunyai kesetiakawanan sosial, tanggung jawab sosial dan disiplin sosial, serta sikap moral yang baik. Untuk tujuan itulah pendidikan karakter kembali diselenggarakan di berbagai sekolah.
Persoalannya kini, pendidikan karakter yang diajarkan di berbagai institusi pendidikan belum mencapai hasil maksimal. Nilai-nilai Pancasila yang seharusnya menjadi dasar setiap langkah dan sikap siswa mulai diabaikan, atau sekadar dihapalkan tanpa menginternalisasi nilai –nilai dalam kehidupan sehari-hari.
Di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Indonesia tengah mengagendakan revolusi mental guna mengubah cara pandang pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan, termasuk dalam pendidikan. Harapannya, pada siswa mampu menjiwai nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya dalam pergaulan sehari-hari. Dari pendidikan karakter, diharapkan melahirkan pribadi-pribadi yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.
Berangkat dari pemikiran di atas, Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia) bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan diskusi bertajuk “Pendidikan Karakter sebagai Basis Revolusi Mental.”
Acara ini akan diselenggarakan pada Kamis, 29 September 2016, bertempat di Ruang Teater Lt. 2, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pukul 14.00-16.00 WIB.
Narasumber yang akan hadir antara lain: Dr. Yayah Nurmaliah (Dosen UIN Jakarta); Yudi Latif, Ph.D (Intelektual Muslim); dan Ferdinal Lafendri, M.A (Motivator Great Teacher)
Anda yang berminat untuk mengikuti acara tersebut bisa menghubungi langsung Achmad Sapei di nomer 081283649985.
Pendidikan memang pondasi utama dan terpenting untuk menambah wawasan, membentuk karakter dan meningkatkan daya saing seseorang. Di Indonesia, pendidikan dimaknai sebagai upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdasarkan falsafah dan pandangan hidup bangsa, Pancasila.
Pada tahap berikutnya, pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan kualitas, pribadi, dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Karena itu, tolak ukur keberhasilannya adalah menghasilkan warga negara yang mampu berkarya dan memiliki budi pekerti luhur. Selain juga mempunyai kesetiakawanan sosial, tanggung jawab sosial dan disiplin sosial, serta sikap moral yang baik. Untuk tujuan itulah pendidikan karakter kembali diselenggarakan di berbagai sekolah.
Persoalannya kini, pendidikan karakter yang diajarkan di berbagai institusi pendidikan belum mencapai hasil maksimal. Nilai-nilai Pancasila yang seharusnya menjadi dasar setiap langkah dan sikap siswa mulai diabaikan, atau sekadar dihapalkan tanpa menginternalisasi nilai –nilai dalam kehidupan sehari-hari.
Di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Indonesia tengah mengagendakan revolusi mental guna mengubah cara pandang pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan, termasuk dalam pendidikan. Harapannya, pada siswa mampu menjiwai nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya dalam pergaulan sehari-hari. Dari pendidikan karakter, diharapkan melahirkan pribadi-pribadi yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.
Berangkat dari pemikiran di atas, Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia) bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan diskusi bertajuk “Pendidikan Karakter sebagai Basis Revolusi Mental.”
Acara ini akan diselenggarakan pada Kamis, 29 September 2016, bertempat di Ruang Teater Lt. 2, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pukul 14.00-16.00 WIB.
Narasumber yang akan hadir antara lain: Dr. Yayah Nurmaliah (Dosen UIN Jakarta); Yudi Latif, Ph.D (Intelektual Muslim); dan Ferdinal Lafendri, M.A (Motivator Great Teacher)
Anda yang berminat untuk mengikuti acara tersebut bisa menghubungi langsung Achmad Sapei di nomer 081283649985.
Sponsored
Review
Related Article