Home
/
Startup

OKR dan Visi dalam Mengembangkan Produk

OKR dan Visi dalam Mengembangkan Produk
Fajrin Rasyid09 September 2020
Bagikan :

Kolom oleh: Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)

Uzone.id - Pertanyaan yang beberapa kali muncul kepada saya adalah bagaimana menetapkan OKR yang tepat? Menurut saya, OKR yang baik itu sulit namun mungkin dicapai. Nah, pertanyaannya kemudian, bagaimana menentukan angka tersebut?

Biasanya objective besar itu sulit untuk diestimasi. Untuk itu, salah satu yang dapat dilakukan adalah memecah OKR menjadi target-target lebih kecil atau business driver yang mendasari angka OKR tersebut.

Sebagai contoh, apabila kita menargetkan jumlah transaksi sebuah produk sebagai objective, kita dapat mem-breakdown funnel produk tersebut dari mulai visit, add to cart, checkout, dan seterusnya.

Selanjutnya, kita dapat menargetkan angka-angka di tiap funnel tersebut (atau conversion dari satu funnel ke funnel berikutnya). Secara bottom up, kita dapat membentuk objective yang diharapkan.

Preview

Contoh lainnya adalah dengan membagi transaksi berdasarkan channel, misalnya direct, media sosial, iklan, dan sebagainya. Dengan cara yang sama, kita dapat menargetkan angka di masing-masing channel dan menjumlahkannya untuk memperoleh objective semula.

Setelah memilih OKR, seorang pemimpin tribe/squad perlu untuk memiliki rencana yang jelas untuk memenuhi visi tersebut. Jangan sampai pemimpin tribe/squad memilih untuk mengembangkan sebuah fitur yang tidak jelas korelasinya terhadap pencapaian OKR.

Hal demikian juga berlaku dalam kegiatan pemasaran. Sebuah campaign harus memiliki objective yang jelas — apakah itu revenue, jumlah user, CAC, dan lain-lain.

Breakdown dan rencana apapun yang dipilih, yang tidak kalah penting dalam pelaksanaannya adalah memonitor pencapaian secara rutin. Buatlah mekanisme atau sistem yang efektif terkait siapa yang bertanggungjawab untuk setiap objective. Idealnya, hal di atas dimonitor dalam sebuah dashboard.

Semakin granular dashboard maka semakin baik. Lebih ideal lagi apabila dashboard ini otomatis terbentuk setiap membangun sebuah produk atau fitur baru.

Selamat membesarkan produk!

populerRelated Article