Nissan Tutup Pabrik di Indonesia, Thailand Jadi Sentral ASEAN
Nissan Magnite (Foto: Nissan)
Uzone.id - CEO Nissan, Makoto Uchida, telah meluncurkan rencana empat tahun untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, stabilitas keuangan dan profitabilitas pada akhir tahun fiskal 2023.Nissan sendiri telah alami kerugian bersih 671 miliar yen atau sekitar Rp91,6 triliun (kurs Rp136 per 1 yen) untuk tahun yang berakhir Maret 2020.
Nissan pun akan mengambil tindakan tegas untuk mengubah bisnisnya dengan merampingkan operasional yang tidak menguntungkan.
Melalui manajemen yang disiplin, Nissan akan prioritaskan dan investasi di bidang bisnis yang diharapkan bisa memberikan pemulihan dan pertumbuhan berkelanjutan.
BACA JUGA: Masker N95 Bisa Picu Serangan Jantung Bagi Pengendara Motor
Nissan berharap nantinya bisa mencapai margin laba operasi 5 persen dan pangsa pasar global yang berkelanjutan sebesar 6 persen pada akhir tahun fiskal 2023.
Nissan akan melakukan rasionalisasi dengan melakukan merestrukturisasi, mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
Tindakan rasionalisasi itu dengan mengurangi biaya tetap sekitar 300 miliar yen atau sekitar Rp40,9 triliun dengan menutup pabrik di Barcelona, Spanyol, di Eropa Barat.
Kemudian, mengkonsolidasi produksi Amerika Utara di sekitar model inti.
Selain keluar dari Korea Selatan, Nissan telah menutup fasilitas manufaktur di Indonesia dan berkonstrasi pada pabrik di Thailand sebagai basis produksi tunggal di mitra Aliansi ASEAN untuk berbagi sumber daya, termasuk produksi, model dan teknologi.
Nissan juga akan fokus di kendaraan yang digerakkan oleh motor listrik, termasuk e-POWER dengan lebih dari 1 juta unit penjualan kendaraan listrik per setahun pada akhir tahun fiskal 2023.
BACA JUGA: Ini Kloningan Suzuki Jimny Buatan China
Di Jepang sendiri, Nissan meluncurkan dua kendaraan listrik dan empat kendaraan e-POWER lagi, meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 60 persen dari penjualan.
Nissan memperkenalkan ProPILOT, sistem bantuan bagi pengemudi yang canggih di lebih dari 20 model.
Kemudian punya target lebih dari 1,5 juta unit yang dilengkapi ProPILOT per tahun pada akhir tahun fiskal 2023.
"Nissan harus memberikan nilai bagi pelanggan di seluruh dunia. Untuk melakukan ini, kita harus membuat terobosan dalam produk, teknologi, dan pasar tempat kita kompetitik.
Ini adalah DNA Nissan. Di era baru ini, Nissan tetap berfokus pada orang, untuk menghadirkan teknologi bagi semua orang dan terus mengatasi tantangan yang hanya bisa dilakukan oleh Nissan," tutur Uchida melalui pernyataan resmi yang diposting dalam situs resmi Nissan Global.
VIDEO Rekondisi Yamaha NMax 2016, Total Biayanya Bikin Kaget!