Motor Listrik Subsidi Bukan Gak Laku, Warga Masih Pilih Merek Terbaik?
Uzone.id - Program subsidi motor listrik seolah masih ‘mandek’. Padahal berbagai rangsangan sudah diberikan pemerintah. Mulai dari tambahan subsidi jadi Rp10 juta, nyicil bisa Rp250 ribuan, kurang apalagi coba?
Jika merujuk data penjualan motor listrik dari Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua (Sisapira) per November 2023, tercatat baru tersalurkan sebanyak 4.148 unit.Sedangkan penjualan yang masih dalam tahap proses pendaftaran sebesar 6.189, dan yang terverifikasi sebanyak 2.374.
Jumlah tersebut tentu jauh dari target pemerintah untuk penyaluran bantuan motor listrik mencapai 200.000 unit. Namun, pantauan dari Sisapira menyisakan motor listrik yang belum terjual mencapai 187.289, yang artinya 93,65 persen belum terjual ke masyarakat.
Apakah ini mengindikasikan kalau program motor listrik subsidi tidak berhasil, karena penjualannya masih juga belum melesat naik?
Menurut Bernardi Djumiril, Direktur Utama PT Wika Manufaktur yang menggarap motor listrik Gesits, penjualan motor listrik subsidi saat ini bukan tidak laku, tapi ada proses panjang yang tidak bisa berubah dalam satu malam.
“Menurut kami bukan tidak laku ya, karena semua ini tetap butuh proses. Perubahan butuh proses, tidak bisa terjadi dalam satu malam,” ujarnya di acara Electric Vehicle (EV) & Battery Conference 2023 di Jakarta, Selasa (21/11).
Dirinya yakin, penjualan motor listrik subsidi ini secara perlahan akan terus meningkat. Saat ini, menurut Bernardi, masyarakat sedang melakukan penilaian dan seleksi terhadap motor-motor listrik. yang ada di pasaran.
“Bayangkan, saat ini sudah ada sekitar 16 merek motor listrik dengan lebih dari 30 jenis. Bagaimana bisa secepat itu masyarakat menentukan mana motor listrik terbaik untuk mereka, apalagi program subsidi kan 1 NIK hanya bisa beli 1 motor, jadi mereka harus betul-betul seleksi pilihannya, karena cuma bisa beli sekali,” beber Bernardi.
Semakin banyaknya merek dan jenis motor listrik, dikatakan Bernardi, adalah sebuah momentum yang sangat bagus, namun tidak akan bisa langsung kejadian semua berbondong-bondong beralih ke motor listrik.
“Masyarakat perlu waktu untuk mencerna, pilih-pilih merek, spesifikasi, fitur, termasuk harga jual dan layanan purna jualnya, semua itu butuh waktu dan edukasi terus menerus semua pihak,” tutup Bernardi.