Mengenal Minuman Khas Aceh Lewat Hari Sanger Sedunia
Uzone.id - Dalam rangka memperingati International Sanger Day (Hari Sanger Sedunia) yang jatuh pada 12 Oktober setiap tahun, komunitas @iloveaceh menggelar Sanger Day, bertema Challenge with Sanger Taste.
Sebelum menceritakan lebih jauh tentang kegiatan ini, kamu mungkin kepingin tahu tentang asal usul sanger.Mengutip Wonderful Indonesia, sanger merupakan kopi susu khas Aceh. Minuman ini disajikan dengan cara khusus untuk meningkatkan cita rasa dan teksturnya.
Sanger dibuat dengan perbandingan antara kopi dan susu kental manis, yaitu tiga banding satu. Kopinya pun harus disaring terlebih dahulu secara berulang.
Baca: 5 Makanan Unik Khas Banyuwangi, Kamu Sudah Coba?
Karena ini merupakan minuman favorit di Aceh, kamu dapat dengan mudah menemukan minuman ini di sebagian besar restoran di sana. Namun sanger terbaik ada di kedai kopi lokal.
Kembali bicara soal Sanger Day, acara yang diadakan di Taman Wisata Meuraxa, Sabtu (27/10/2018), ini, melibatkan para penikmat dan pencinta sanger.
Sejak digelar pada 2014, peringatan Sanger Day terus merambah dan menjadi tren industri kreatif, khususnya di bidang kuliner.
Perlahan, peringatan ini menjadi daya tarik wisata, dan berhasil merebut perhatian orang-orang yang penasaran dengan sanger.
Baca: 5 Rekomendasi Jajanan Pinggir Jalan di Bandung
"Sanger Day kali ini masih dikemas dalam rangkaian festival, mengingat tema yang diangkat juga akan penuh tantangan, yakni Challenge with Sanger Taste," ujar Aulia Munizar, Project Officer Sanger Day Fest 2018, dalam pernyataan resminya.
Aulia mengatakan, makna challenge atau tantangan ini sebenarnya sederhana.
“Mengingat potensi minuman sanger tidak saja hanya sebatas minuman saja melainkan juga dapat dipadukan menjadi bahan makanan bahkan sebagai parfum,” ujarnya.
Baca: Di Kampung Daun, Makan Sambil Menikmati Pemandangan Indah
Lebih lanjut Aulia mengatakan bahwa minuman sanger tidak saja disajikan sebatas panas atau dingin, tapi juga telah dikemas menjadi minuman yang siap minum untuk dapat dibawa ke mana-mana.
“Bahkan bisa menjadi oleh-oleh, karena keharumannya yang dapat dijadikan parfum," ungkap perempuan yang juga penikmat jajanan Aceh itu.
Fahmi Yunus, seorang dosen di Banda Aceh, juga menyambut baik kegiatan Sanger Day.
“Lewat gelaran seperti ini, banyak orang bisa minum sanger sekaligus berbagi ide-ide menarik untuk memajukan pariwisata Aceh,” ujar Fahmi.