Mengenal Inovasi AI dari Jawara Samsung Innovation Campus
Uzone.id - Samsung telah selesai menggelar kompetisi adu inovasi dalam Samsung Innovation Campus (SIC) Batch ke-5. Tahun ini, Tim Mechalvent dari MAN Insan Cendekia Tanah Laut, Kalimantan Selatan berhasil keluar sebagai juara pertama di dengan ide solusi Bioner-S: Smart Biomassa Energy.
Sementara itu untuk tingkat universitas, juara pertama diraih oleh Kelompok 50 dari Universitas Bina Nusantara dengan ide solusi Daely: AI and IoT based Drowsiness Detection System for Drivers.Punya ide yang menarik soal isu sosial dan energi terbarukan, tentu saja menarik mengetahui lebih dalam soal inovasi yang dilahirkan oleh mereka. Berikut kami kupas lebih dalam:
Daely: Solusi untuk Pengemudi yang Mengantuk
Daely adalah sebuah prototipe teknologi yang dikembangkan untuk mengatasi masalah kecelakaan di jalan akibat mengemudi dalam keadaan mengantuk, yang dibuat oleh Aretha Natalova Wahyudi, Axel Nino Nakata, Jehoiada Wong, dan Jessica Lynn Wibowo.
Dalam berbagai riset, drowsy driving atau mengantuk dalam berkendara sering kali menjadi penyebab utama kecelakaan. Daely hadir dengan tiga fitur utama yang diharapkan dapat meminimalisasi risiko tersebut.
Fitur Utama Daely
Daely dilengkapi dengan monitoring real-time terhadap kondisi pengemudi. Kamera akan menangkap gambar saat pengemudi membuka atau menutup mata dan melakukan tindakan seperti menguap.
Data ini akan dikirimkan ke sistem IoT yang terhubung dengan kecerdasan buatan (AI). Jika tingkat kantuk rendah, alarm akan berbunyi pelan. Namun, jika pengemudi terlalu mengantuk, alarm akan berbunyi lebih keras sebagai peringatan.
Daely menggunakan ESP32 untuk mendeteksi kondisi pengemudi, dilengkapi dengan LCD display dan alarm buzzer.
Sistem AI yang digunakan adalah model YOLOv8, ViT, dan Stacking dengan YOLOv8 sebagai yang paling efektif dalam mendeteksi kantuk dengan tingkat akurasi sebesar 97%.
Ini membuat Daely menjadi solusi hemat biaya yang scalable untuk berbagai industri yang peduli terhadap keselamatan pengemudinya
Bioner-S: Pembangkit Listrik Pintar Berbasis Limbah Biomassa
Sementara itu Bioner-S, yang dibuat oleh tim yang beranggotkan Muhammad Fikri Anwari, Azman Zidni Fadhilah, Huda Nur Ihsan Muhammad Akbar dan Aqsha Rezqha Endhisza Siregar.
Ini adalah solusi inovatif yang bertujuan untuk memanfaatkan limbah biomassa di sektor pertanian.
Alat ini terisnpirasikarena di Indonesia, terdapat sekitar 57 juta ton limbah pertanian setiap tahunnya yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Bioner-S menawarkan cara untuk mengolah limbah tersebut menjadi sumber energi listrik yang efisien.
Fitur Utama Bioner-S
Bioner-S dilengkapi dengan beberapa fitur, seperti, monitoring real-time** untuk memantau suhu, tekanan, dan status blower melalui dashboard pada aplikasi web. Selain itu, teknologi AI digunakan untuk memprediksi output listrik yang dihasilkan berdasarkan suhu dan tekanan dalam sistem.
Untuk menggunakan Bioner-S, pengguna perlu memasukkan air ke dalam tangki dan biomassa ke dalam tungku pembakaran. Setelah suhu dan tekanan mencapai nilai yang optimal, sistem akan mengirimkan notifikasi melalui aplikasi web. Listrik yang dihasilkan kemudian dapat digunakan oleh petani untuk keperluan sehari-hari di perkebunan.
Teknologi yang Digunakan di Bioner-S
Sama seperti Daely, Bioner-S menggunakan ESP32 sebagai sistem kontrol utama. Mesin Bioner-S terbuat dari baja, dan listrik yang dihasilkan diubah menjadi arus searah (DC) melalui adapter. Sistem ini juga memiliki panel monitor yang memungkinkan pemantauan saat internet lemah atau tidak tersedia.
Dengan komponen yang terjangkau dan mekanisme yang efektif, Daely tidak hanya berfungsi sebagai solusi keselamatan bagi pengemudi, tetapi juga membantu mengurangi biaya pada industri transportasi.
Dashboard komprehensifnya memberikan gambaran penuh terhadap pola mengantuk pengemudi, sehingga perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat terkait jadwal kerja atau istirahat.
Bioner-S berpotensi besar membantu petani dalam menghasilkan listrik dari limbah pertanian, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap listrik. Dengan kemampuan menghasilkan listrik sebesar 200 watt per jam, Bioner-S mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap solusi energi terbarukan di sektor pertanian
Harapan kedua Tim
Kedua teknologi ini masih dalam tahap pengembangan, namun rencana jangka panjangnya sangat menjanjikan. Daely diharapkan dapat digunakan lebih luas di industri transportasi, sementara Bioner-S sedang diarahkan untuk otomatisasi yang lebih menyeluruh, termasuk penggunaan tungku yang lebih besar dan conveyor belt untuk meningkatkan efisiensi
Kedua inovasi ini menunjukkan komitmen Samsung Innovation Campus dalam menciptakan solusi berbasis teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.