Masuk Bulan Desember, Ini 5 Peristiwa Langit yang Akan Terjadi
Setiap bulan akan selalu ada peristiwa langit yang terjadi, entah itu dapat terlihat dengan jelas atau tidak. Bulan November lalu dihiasi oleh fenomena segitiga Bulan Merkurius Jupiter, konjungsi Bulan dengan Saturnus, konjungsi Bulan dengan Mars, hujan meteor Leonid, hingga puncak kecerahan Venus.
Bulan Desember pun tidak kalah dengan fenomena langit menarik lainnya, berikut ini lima peristiwa langit yang akan terjadi pada bulan Desember:1. Konjungsi Venus dengan Bulan
Planet Venus akan tampak berdekatan dengan Bulan dengan jarak sekitar 3 derajat dalam pandangan Bumi pada tanggal 4 Desember 2018. Peristiwa yang disebut konjungsi ini akan mulai bisa diamati pada pukul 04:00 dini hari waktu setempat di Indonesia.
Saat konjungsi terjadi, cahaya Bulan akan mencapai magnitudo -10 sementara itu Venus akan mencapai magnitudo -4,6 di mana keduanya akan berada di depan rasi bintang Virgo. Venus akan muncul seperti bintang terang yang tidak berkelip dan bisa diamati dengan mata telanjang.
2. Hujan Meteor Puppid-Velid
Hujan meteor Puppid-Velid akan mencapai puncaknya pada 9 Desember 2018. Sekitar 15 meteor per jam dapat diamati dengan syarat cuaca cerah dan lokasi pengamatan minim polusi cahaya.
Pengamatan dapat mulai dilakukan pada tengah malam hingga Matahari terbit, di mana meteor-meteor tersebut akan muncul dari arah rasi bintang Vela. Puppid-Velid termasuk ke dalam hujan meteor minor, namun peristiwa ini cukup aktif menghasilkan bola api atau meteor yang sangat terang.
Oleh karena itu, jika pengamat melakukan pengamatan di cuaca cerah maka dapat mengamati hujan meteor Puppid-Velid dengan mata telanjang.
3. Hujan Meteor Geminid
Geminid dianggap sebagai salah satu hujan meteor paling spektakuler tahun ini, di mana pengamat kemungkinan dapat melihat sekitar 120 meteor per jam pada tanggal 14 Desember 2018. Tak seperti meteor lainnya yang terkait dengan komet, meteor ini berasal dari debris yang ditinggalkan oleh asteroid 3200 Phaethon, di mana asteroid ini membutuhkan sekitar 1,4 tahun untuk mengorbit Matahari.
Titik radian meteor ini berasal dari rasi bintang Gemini dengan ketinggian 42 derajat di atas ufuk timur laut pada tengah malam.
4. Komet 46P/Wirtanen
Kehadiran Komet 46P/Wirtanen dianggap sebagai komet terbaik tahun 2018, di mana komet ini akan mencapai puncak kecerahannya pada tanggal 16 Desember 2018. Di Indonesia, komet ini akan mulai terlihat pada pukul 18:55 waktu setempat dengan ketinggian 37 derajat di atas ufuk timur laut.
Komet 46P/Wirtanen akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 21:56 waktu setempat dengan ketinggian 63 derajat di atas cakrawala utara. Komet ini dapat terus diamati sampai sekitar pukul 02:26 dini hari waktu setempat. Komet 46P/Wirtanen nantinya akan tampak berada di dekat gugus bintang Pleiades.
5. Solstis Desember
Ini merupakan peristiwa ketika gerak tahunan Matahari melalui rasi bintang zodiak mencapai titik paling selatan di langit, tepatnya di depan rasi bintang Koprikornus. Saat Solstis Desember terjadi, wilayah-wilayah di belahan Bumi selatan akan mengalami siang hari yang lebih panjang dari biasanya.
Sementara itu, wilayah-wilayah di belahan Bumi utara akan mengalami malam hari yang lebih panjang.
Solstis Desember sendiri juga bisa dianggap seperti mengawali musim dingin di belahan utara dan musim panas di belahan selatan. Peristiwa ini terjadi karena poros rotasi Bumi terhadap Matahari tidak tegak lurus, melainkan miring sekitar 23,5 derajat.
Kemiringan ini bisa menyebabkan salah satu belahan Bumi lebih condong tersinari Matahari daripada belahan Bumi lainnya. [Earthsky/Sky/Timeanddate]