Lima Destinasi Sabet Gelar Taman Nasional Geopark di Indonesia
Opsi Taman Nasional Geopark di Indonesia semakin lengkap. Kini, terdapat 5 destinasi baru Taman Nasional Geopark di Tanah Air.
Lima pemain baru Taman Nasional Geopark ini menambah kekuatan destinasi alam di Indonesia. Taman Nasional Geopark itu adalah: Aspiring Geopark Belitung, Geopark Raja Ampat, Geopark Tambora, Geopark Maros Tangkep, dan Geopark Bojonegoro.Kelima destinasi itu resmi menyandang status sebagai Taman Nasional Geopark baru di Indonesia dalam Seminar Nasional Geopark Belitung di Hotel Santika Belitung, 24 November 2017.
Gelar Taman Nasional Geopark membuat "lima serangkai" ini berhak mendapatkan sertifikat sebagai Geopark Nasional dari Komite Nasional Indonesia.
Sertifikat dari Komite Nasional Indonesia ini menjadi dasar untuk mendaftarkan Taman Nasional Geopark ini ke Badan Kebudayaan Dunia PBB (UNESCO) sebagai warisan budaya dan tempat bersejarah di dunia.
Yunus Kusumabrata, Ketua Taskforce Geopark Indonesia sekaligus Staf Ahli Kementerian ESDM menjelaskan, status 5 Taman Nasional Geopark ini telah melalui serangkaian penilaian dari Kementerian ESDM.
Lima Taman Nasional Geopark ini lolos sertifikasi dari 12 juri penilai. Mereka berasal dari unsur Kementerian, Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah dan juga beberapa perwakilan dari akademisi Geopark.
"Berdasarkan penilaian dan eveluasi dari 12 tim penilai, maka Aspiring Geopark Belitung, Geopark Raja Ampat, Geopark Tambora, Geopark Maros Tangkep dan Geopark Bojonegoro berhak mendapatkan status Geopark Nasional,” papar Yusuf.
Lima Taman Nasional Geopark ini telah memenuhi persyaratan ketat antara lain adalah memiliki keragaman fenomena geologi, memiliki keragaman biologi, dan budaya.
Penilaian dan evaluasi terakhir dilakukan 31 Oktober 2017 oleh 12 tim penilai pimpinan Safri Burhanuddin, Deputi IV Bidang Kordinasi ESDM Kriteria penilaian Taman Nasional Geopark ini terdiri dari 5 kategori.
Dikatakan lulus langsung dengan nilai A bila mendapatkan nilai di atas 70%. Kemudian bila mendapatkan 60-70% nilai B lulus dengan beberapa rekomendasi dan harus diperbaiki. Nilai C, bila cuma meraih 50-60 % dari semua kriteria penilaian, Taman Nasional Geopark tersebut tetap lulus dengan rekomendasi dan verifikasi lapangan dalam jangka waktu dan verifikasi lapangan maksimal setengah tahun.
"Berarti, dalam jangka waktu 6 bulan, Geopark tidak melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi tim penilai, maka status Geopark akan kami tinjau ulang," kata Yusuf.
Tiga Aspiring Pulau Belitung, Raja Ampat dan Tambora lulus dan mendapatkan nilai B, sedangkan Geopark Maros Tangkep mendapatkan nilai C. Tim bakal memberika rekomendasi dan kembali melakukan verifikasi lapangan. "Rekomendasi itu harus dilaksanakan dengan jangka waktu 6 bulan."
Harus diperbaiki
Geopark Bojonegoro mendapatkan nilai D, tetap lulus dan harus melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi tim penilai dan diberi jangka waktu perbaikan selama setahun.
Bagi Kementerian Pariwisata, keberhasilan lima lokasi ini menyandang status sebagai Geopark Nasional membuat nilai jual destinasi wisata Indonesia dari Sabang sampai Merauke semakin meningkat.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Asdep Pengembangan Segmen Bisnis dan Pemerintah Hendri Karnoza gembira dengan kelulusan 5 Taman Nasional Geopark tersebut.
Geopark itu memiliki prinsip dasar bottom up, harus tumbuh dari masyarakat. Semua stakeholder, termasuk masyarakat harus melestarikan lima Taman Nasional Geopark ini
"Bukan sekadar mendukung, kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat," kata Hendri.
Khusus Belitung, Hendri menyampaikan, Menteri Pariwisata, Arief Yahya memberikan perhatian kepada Belitung, sebagai kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang.
"Kami harus terus membantu membangun Kawasan Wisata Geopark berskala internasional dan mendapat pengakuan dari UNESCO. Kamk jangan kehilangan momentum, terutama lima wilayah dengan sertifikat sebagai Geopark Nasional," katanya.
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya optimistis, Geopark Belitung dan Danau Toba menjadi tujuan wisata dunia UNESCO Global Geopark (UGG) di masa mendatang.
Keyakinan Menpar muncul lantaran Belitung dan Geopark memiliki keragaman hayati (biodiversity), geologi (geodiversity), dan budaya (culturdiversity), Geopark Belitung dan Danau Toba sudah menjadi geopark nasional ini memenuhi tiga unsur syarat destinasi wisata kelas dunia: menarik, akses mudah, dan sumber daya wisata.
"Rumus destinasi kelas dunia adalah attraction, access, dan tourism resource, semua ada di Belitung dan Danau Toba,semoga terwujud Belitung dan Danau Toba sebagai Geopark Interbansional," ucap Menpar.***