Lelang Dua Rute Tol Laut Sepi Peminat
Pemerintah telah melelang tujuh rute tol laut pada swasta. Di antaranya, baru empat lelang yang telah dimenangkan. Sementara dua rute di antaranya sama sekali tak menarik peserta dan satu rute harus dilelang ulang.
"Kalau tahun lalu hanya PT Pelni (Persero), tahun ini ada 7 lagi oleh swasta, jadi total ada 13 rute tol laut," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (18/4).Dua rute tol laut yang lelangnya sepi peminat adalah T-9 (Tanjung Perak – Kisar – Namrole), serta T-10 (Makassar – Tidore – Tobelo – Maba – Pulau Gebe). Sementara, pada rute T-4 (Tanjung Perak – Bau Bau – Manokwari), lelang ulang akan dilakukan mengingat adanya persyaratan yang belum lengkap.
(Baca juga: Setelah Dwelling Time, Pemerintah Akan Pangkas Biaya di Pelabuhan)
Sementara, empat dari tujuh rute tol laut yang dilelang telah memiliki pemenang. Keempat rute tersebut adalah T-1 (Tanjung Perak – Namlea), T2 (Tanjung Perak – Saumlaki), T-7 (Tanjung Priok – Mentawai), serta T-8 (Tanjung Perak – Sebatik).
Dari data Kementerian Perhubungan, PT Mentari Sejati Perkasa memenangkan lelang rute tol laut T-1 serta T-2. Sedangkan rute T-7 dimenangkan lelangnya oleh PT Mandala Sejahtera Abadi dan rute T-8 dimenangkan oleh PT Luas Line.
Total kebutuhan dana untuk menyelenggarakan 13 rute tol laut mencapai Rp 388,7 miliar. Apabila dirinci, sebanyak Rp 226,4 miliar diperoleh dari penugasan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan Rp 162,3 miliar berasal dari lelang umum. "Kami harap untuk swasta bisa mulai bulan depan," kata Budi.
(Baca juga: Setahun Berdiri, Pusat Logistik Sumbang Rp 157 Miliar ke Negara)
Selain itu, Budi juga menargetkan dalam dua pekan ke depan, paling tidak 13 pusat logistik yang bernama “Rumah Kita” akan segera beroperasi. Pusat logistik yang akan beroperasi ini akan melengkapi yang sebelumnya telah ada di tujuh titik. "Targetnya bahkan tahun ini ada 40 Rumah Kita dan melibatkan swasta," kata Budi.
Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A Tonny Budiono menyatakan bahwa lelang ulang harus dilakukan untuk rute yang belum dimenangkan. “Mudah-mudahan setelah beberapa kali lelang gagal, kita tunjuk,” katanya.