Home
/
Gadget

Ketika Pager Jadi Alat Peledak Massal di Lebanon, Ini Faktanya

Ketika Pager Jadi Alat Peledak Massal di Lebanon, Ini Faktanya
Vina Insyani18 September 2024
Bagikan :

Uzone.id — Serangan besar-besaran terjadi di wilayah Lebanon pada hari Selasa, (17/09). Serangan ini menyebabkan ratusan orang terluka dan beberapa diantaranya meninggal dunia.

Berbeda dari serangan lainnya, insiden ini menggunakan perangkat telekomunikasi ‘pager’ sebagai alat peledak yang dikendalikan oleh hacker dari jarak jauh. 

Bagi yang belum tahu, pager sendiri adalah alat telekomunikasi wireless yang banyak digunakan pada tahun 1990an. Alat ini punya fungsi utama yang mirip dengan ponsel, yaitu untuk mengirim dan menerima pesan pendek. 

Kembali ke insiden ledakan di Lebanon. Mengutip dari New York Times, Rabu, (18/09), ledakan ini kemungkinan dilakukan oleh hacker Israel dengan tujuan ingin menyerang anggota organisasi perlawanan Lebanon, Hizbullah.

Sayangnya, serangan ini tidak hanya menyerang anggota organisasi tersebut namun juga warga sipil. Total ada lebih dari 4.000 korban akibat serangan jarak jauh ini dan 11 orang dinyatakan meninggal dunia termasuk anak-anak di bawah umur.

Tidak hanya di Lebanon, beberapa ledakan akibat alat pager yang dihack juga terjadi di Syria. Hal ini disampaikan dalam keterangan resmi Hizbullah yang dilansir dari The Associated Press yang membenarkan bahwa ratusan anggotanya menjadi target dari serangan remote ini.

Seorang pejabat intelijen militer senior di Lebanon mengatakan bahwa ledakan-ledakan tersebut kemungkinan besar adalah serangan Israel, yang secara khusus menargetkan Hizbullah.

Sementara itu, pejabat Amerika Serikat di keterangan NY Times membeberkan bahwa ledakan ini dipicu oleh bahan peledak yang disisipkan dalam sejumlah pager buatan Gold Apollo di Taiwan, yang diketahui akan diimpor ke Lebanon.

Israel disebut telah lebih dulu merusak alat-alat ini sebelum kemudian dikirim ke Lebanon. Sebagian besar pager merupakan model AP924, ditambah dengan tiga model Gold Apollo lainnya yang juga disertakan dalam pengiriman tersebut.

Mereka menyisipkan bahan peledak dengan berat sebanyak satu hingga dua ons, lalu ditanamkan di samping baterai di setiap pager, kata dua pejabat itu. Sebuah tombol juga disematkan yang dapat dipicu dari jarak jauh untuk meledakkan bahan peledak.

Ledakan tersebut ternyata dipicu oleh sebuah pesan pendek. Pada pukul 03.30 sore waktu setempat, terdapat sebuah pesan pendek yang diterima oleh pemilik pager, dimana pesan tersebut mengaku berasal dari pimpinan Hizbullah.

Namun nyatanya, pesan tersebut justru mengaktifkan bahan peledak, perangkat tersebut juga diketahui menimbulkan bunyi bip selang beberapa detik sebelum meledak.

Serangan ‘siber’ ini menyebabkan sedikitnya 11 orang meninggal dunia. Korban-korban ini juga berasal dari kalangan kesehatan yang saat ini masih banyak menggunakan pager.

Israel sendiri belum menyampaikan tanggapannya terkait insiden ini dan belum secara langsung menyebut bahwa mereka berada di balik serangan itu. Beberapa bulan ke belakang hubungan antara Israel dan Hezbollah memang terus memanas, bahkan saling mengirim serangan seiring dengan Israel yang terus membombardir wilayah Palestina.

populerRelated Article