Kenapa Harga Ponsel Bisa Beda, padahal Prosesor Sama?
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Ada begitu banyak ponsel pintar yang didukung prosesor sama, tapi memiliki harga berbeda. Ponsel yang satu memiliki harga lebih tinggi, sementara harga yang lain lebih rendah. Lantas, apa yang membuat harga keduanya berbeda?Menurut Senior Manager Business Development Qualcomm Dominikus Susanto, harga sebuah ponsel pintar tidak serta merta ditentukan oleh chipset.
“Sebuah ponsel itu fiturnya A sampai Z, lalu chipset itu juga fiturnya bisa A sampai Z. Nah, itu mau dipakai semua atau tidak. Kalau mau dipakai semua, maka akan ada perlu komponen-komponen yang mendukung,” ujar Susanto dalam sebuah acara yang diadakan Oppo, Kamis (7/1).
Baca juga: Ini Alasan Samsung Jadi 'Hobi' Jual Ponsel Sejutaan
Sebagai contoh, ada sebuah prosesor yang mampu menjalankan empat kamera. Namun, produsen ponsel pintar yang menggunakan prosesor itu hanya menyematkan satu kamera pada perangkatnya. Itu berarti fitur yang ada di prosesor tidak dimaksimalkan.
“Jadi harga handphone itu disebabkan oleh komponen-komponen yang menyertai sebuah handphone tersebut. Nah, komponen itu dipilih oleh produsen tentunya untuk memenuhi kebutuhan para market,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Aryo Meidianto A., PR Manager Oppo Indonesia for OPPO Reno & A Series juga mengatakan “Kadang-kadang ada smartphone dengan prosesor sama, tapi harganya bisa murah. Berarti itu tidak diaktifkan semuanya.”
Baca juga: Rumor Lengkap Spesifikasi Galaxy S21
Lebih lanjut, Aryo menjelaskan bahwa ada begitu banyak pilihan dari sebuah prosesor. Namun, produsen ponsel pintar memilih fitur apa saja yang aktif dan tidak.
“Ya, mungkin, yang harganya terjangkau, banyak fiturnya yang tidak diaktifkan. Kedua tadi yang didukung prosesor dengan komponen memadai, mereka memilih komponen yang lebih murah biar bisa harganya semakin terjangkau. Itu sebenarnya pilihan,” tutur Aryo.
Satu hal pula yang kerap tidak terukur menurut Susanto, yaitu research and development untuk menciptakan beragam fitur pada sebuah ponsel pintar. “R&D, tim engineer dari produsen untuk menciptakan fitur-fitur itu kan harus dihargai juga. Kalau tidak ada inovasi, user tidak bisa menikmati fitur-fitur yang baru,” jelas Susanto.
VIDEO: Samsung Galaxy A12 Review, Plus Minusnya Sebelum Dibeli