Kenalan dengan Sistem Peringatan Bencana Indonesia, Secanggih Apa?
Sumber foto: BMKG
Uzone.id - Memasuki penghujung tahun, Indonesia kembali dihadapkan pada potensi peningkatan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan puting beliung, akibat curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem. Di tengah ancaman ini, apakah Indonesia punya sistem peringatan darurat bencana?
Indonesia, sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik dan beriklim tropis, memang rentan terhadap berbagai jenis bencana alam.Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, bencana hidrometeorologi mendominasi kejadian bencana di Indonesia setiap tahunnya. Akhir tahun yang biasanya ditandai dengan musim hujan, menjadi periode krusial yang membutuhkan kewaspadaan ekstra.
Menjawab tantangan ini, pemerintah Indonesia telah mengembangkan dan terus memperkuat sistem peringatan dini (early warning system) bencana. Sistem ini melibatkan berbagai instansi dan teknologi, dengan tujuan memberikan informasi peringatan secara cepat dan akurat kepada masyarakat sebelum bencana terjadi.
Salah satu komponen penting dalam sistem peringatan dini adalah pemantauan cuaca dan iklim yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG secara rutin memberikan informasi prakiraan cuaca, peringatan dini cuaca ekstrem, serta informasi terkait potensi bencana hidrometeorologi. Informasi ini disebarluaskan melalui berbagai kanal, seperti website, media sosial, aplikasi mobile, dan media massa.
Selanjutnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga telah meluncurkan Sistem Peringatan Nasional Dini Kebencanaan (SNPDK) yang diharapkan dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat.
Adapun peluncuran SNPDK pada Oktober 2024 menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana. Sistem ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu Early Warning System (EWS) dan Disaster Prevention Information System (DPIS).
Early Warning System (EWS)
Sistem ini berfokus pada penyebaran informasi peringatan dini secara cepat dan luas kepada masyarakat. Salah satu fitur utama EWS adalah pengiriman SMS blast secara gratis kepada masyarakat di wilayah yang berpotensi terdampak bencana.
Fitur ini sangat penting karena memungkinkan informasi peringatan dini menjangkau langsung ke masyarakat yang berada di lokasi rawan bencana, bahkan yang tidak memiliki akses internet.
Selain SMS blast, EWS juga terintegrasi dengan sistem TV Digital yang memungkinkan penyampaian informasi terkait peringatan dini bencana melalui siaran televisi.
Disaster Prevention Information System (DPIS)
Sistem ini merupakan hasil kerja sama dengan Jepang, dirancang untuk memberikan informasi kebencanaan yang lebih komprehensif.
DPIS dapat memberikan peringatan dini melalui smartphone dan TV digital dalam waktu kurang dari 3 menit setelah kejadian, misalnya gempa bumi. Kecepatan ini sangat penting untuk memberikan waktu bagi masyarakat untuk bereaksi dan mencari tempat yang lebih aman.