Indosat Ooredoo Hutchison Bikin Data Center Kelas Dunia, Segini Biayanya
Uzone.id – Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyadari pentingnya menghadirkan data center di negeri sendiri. Di pertengahan tahun 2022 ini IOH menjalin joint venture dengan Lintasarta dan BDx Asia Data Center Holdings.
Joint venture IOH, Lintasarta dan BDx ini bentuknya berupa pendirian perusahaan dan bisnis data center hyperscale di Indonesia. ‘Patungan’ antara ketiganya ini senilai Rp4,4 triliun dan diberi nama PT Starone Mitra Telekomunikasi atau BDx Indonesia.BDx Indonesia berencana menjadi penyedia layanan cloud dan data center hyperscale dengan rencana belanja modal Rp9 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Selain melakukan berbagai peningkatan pada data center yang ada untuk menambah kinerja dan efisiensi, BDx Indonesia telah mengidentifikasi lokasi untuk perluasan greenfield.
Baca juga: IOH Siapkan 800 BTS 5G Tahun Ini
Upaya pertumbuhan gabungan ini diharapkan dapat meningkatkan total kapasitas IT perusahaan di Indonesia dari 7 MW (megawatt) menjadi lebih dari 70 MW.
“Kami percaya ada peluang menarik bagi usaha patungan kami untuk cepat tumbuh menjadi pemain terdepan di negara ini, terutama di pasar hyperscale yang belum terlayani. Kami menempatkan bisnis keberlanjutan sebagai fokus prioritas, dengan efisiensi yang lebih tinggi dan konsumsi daya yang lebih rendah,” ungkap President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha saat acara jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/6).
Sedangkan menurut Marketing & Solution Director Lintasarta, Ginandjar, dalam beberapa tahun belakangan ini transformasi digital selalu digaungkan karena pandemi. Terlepas dampak nyata ke ekonomi, penetrasi internet di Indonesia justru jadi dipercepat.
“Cepatnya pertumbuhan teknologi ini membuka banyak peluang bagi para provider. Virtualisasi di mana-mana, big data, IoT [Internet of Things], machine learning, dan AI menjadi enabler. Perkembangan seperti ini akan semakin menarik bagi pasar untuk mendukung eksistensi data center yang mumpuni,” tutur Ginandjar.
Baca juga: Kecepatan 5G Indosat di Formula E Jakarta Tembus 4 Gbps!
Diketahui, BDx Indonesia diklaim memiliki posisi yang baik untuk menjadi salah satu platform data center terbesar di Asia dan juga akan memimpin dalam mendorong praktik berkelanjutan dalam industri data center di Indonesia. FTI Capital Advisors bertindak sebagai penasihat keuangan untuk IOH dalam transaksi ini.
“Kami melihat permintaan yang sangat besar untuk pusat data dengan infrastruktur berkualitas di seluruh Indonesia dari perusahaan domestik dan internasional. Kami menyadari peluang luar biasa yang ada di pasar utama Asia-Pasifik ini dan dengan senang hati bermitra dengan IOH dan Lintasarta untuk menghadirkan pusat data dan layanan cloud kelas dunia ke Indonesia,” kata CEO BDx, Braham Singh di tempat yang sama.
Dengan kata lain, investasi yang akan dilakukan BDx Indonesia, perusahaan dan hyperscale domestik dan internasional diharapkan dapat berbagi informasi lebih cepat, dan dalam lingkungan yang lebih aman.