Indosat Nyerah Luncurkan Satelit, Slot Orbit 113 BT Diberikan ke Telkom
Uzone.id - Usai kegagalan peluncuran Satelit Nusantara 2 untuk menempati orbit 113 BT menggantikan Palapa D, Indonesia diberikan batas waktu oleh International Telecommunication Union (ITU) sampai 31 Desember 2024 untuk menemukan penggantinya. Sayang, Indosat dikabarkan menyerah dan tak berencana untuk meluncurkan pengganti Satelit Palapa D.
Hal ini disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam keterangan resminya, Selasa, 5 Januari 2021. Akibatnya, slot orbit itu disepakati akan diberikan kepada Telkom melalui PT Telkom Satelit Indonesia."Indosat menyatakan tidak dalam posisi untuk kembali melakukan investasi meluncurkan satelit di masa akan datang, sehingga Indosat tidak akan melanjutkan penggunaan filing satelit pada slot orbit 113ºBT setelah masa operasi satelit Palapa D berakhir," kata Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu.
Baca juga: Satelit Nusantara 2 Gagal Orbit, Nasib Penyiaran?
Sehubungan dengan hal tesebut, Kementerian Kominfo telah mengirimkan surat kepada Indosat yang menyatakan hak penggunaan filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT tidak diperpanjang setelah masa operasi satelit Palapa D berakhir.
Kominfo pun menyatakan telah melakukan proses evaluasi terhadap calon pengguna baru filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT. Proses evaluasi itu bertujuan untuk mencari pengguna baru slot orbit 113 BT yang dinilai mampu untuk menempatkan satelit di slot orbit 113 BT sebelum 31 Desember 2024. Dalam proses evaluasi itu, dilakukan penilaian terhadap aspek finansial, regulatori, teknis, dan bisnis dari para calon pengguna slot orbit 113 BT.
"Berdasarkan proses evaluasi yang telah dilakukan tersebut, Kementerian Kominfo menetapkan PT Telkom Satelit Indonesia sebagai pengguna baru filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT," ujar pria yang akrab disapa Nando itu.
Diketahui, PT Telkom Satelit Indonesia merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia yang menangani urusan satelit. Saat ini PT Telkom Satelit Indonesia sedang mengoperasikan satelit Merah Putih di slot orbit 108 BT, satelit Telkom 3S di slot orbit 118 BT, dan satelit Telkom 2 di slot orbit 157 BT.
Baca juga: PT PSNS Sebut Satelit Nusantara Dua Alami Anomali
"Kementerian Kominfo selanjutnya akan melakukan pemantauan dan pengawalan terhadap proses pengadaan satelit yang akan dilakukan oleh PT Telkom Satelit Indonesia agar satelit dapat ditempatkan di slot orbit 113 BT sebelum 31 Desember 2024 sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan oleh ITU," tambah Nando.
Diketahui, Kemenkominfo menargetkan pemerataan akses broadband lebih cepat 10 tahun, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) sehingga bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Selain akses kabel serat optik dan selular, pemerintah juga mengandalkan satelit. Penyediaan akses telekomunikasi khususnya di daerah 3T akan sangat sulit jika hanya menggunakan jaringan telekomunikasi terestrial saja, sehingga diperlukan jaringan satelit agar akses telekomunikasi lebih merata bagi seluruh masyarakat Indonesia
Oleh karena itu, Kementerian Kominfo telah memulai Proyek Satelit Multifungsi agar layanan telekomunikasi dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia. Melalui proyek itu, Kementerian Kominfo direncanakan akan meluncurkan Satelit Multifungsi pada tahun 2023 guna menghadirkan akses wifi gratis di 150.000 titik layanan publik di berbagai penjuru nusantara.