Honda Tanggapi Program Konversi Motor Listrik dari Pemerintah
Uzone.id - Astra Honda Motor (AHM) menanggapi program pemerintah dalam mendorong masyarakat agar mengonversi kendaraan mesin bahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik demi menekan emisi karbon.
Alih-alih mengganggu bisnis jualan motor, AHM malah mendukung program konversi motor listrik karena akan membuat pasar lebih bergairah."Konversi motor listrik dari mesin IC (internal combustion atau pembakaran internal) sih tentunya akan membuat pasar lebih bergairah," tutur Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya, di acara peluncuran New Honda Vario 125 di AHM Safety Riding, Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, baru-baru ini.
BACA JUGA: Formula E 2023 Pakai Ban Ramah Lingkungan dari Hankook
Thomas kemudian menegaskan bahwa AHM tetap bisa memberikan pilihan market ke konsumen meskipun banyak memilih mengonversi ke motor listrik dibandingkan membeli motor listrik dalam kondisi baru.
Program Pemerintah untuk Tumbuhkan Industri Kendaraan Listrik
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengembangkan industri kendaraan listrik berdasarkan Perpres No 55/2019 Percepatan Program KBLBB, dan Intruksi Presiden No 7/2022.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa sekarang tercatat kendaraan motor roda dua sebanyak 133 juta unit dengan pertumbuhan 5 juta per tahun.
Sehingga, kata Budi, Indonesia punya pangsa pasar yang besar. Namun, jumlah produksi kendaraan listrik yang dijual masih sangat sedikit.
Budi juga mengatakan bahwa ada tiga hal yang masih dipikirkan pemerintah:
Pertama, bagaimana membuat baterai murah dengan daya jelajah tinggi,
Kedua, motor yang efisien produk dalam negeri,
Ketiga, memperbanyak charging station.
Apabila tiga hal tersebut sudah dilakukan dan memberikan harga yang relatif lebih murah, maka keekonomian akan terjadi.
"Saya yakin industri kendaraan listrik akan panen, bukan 10ribu, produksi kendaraan minimal ada 5 juta, itu satu jumlah yang banyak. Saya yakin apa yang dilakukan sudah komprehensif karena ada daya tarik jumlah populasi yang banyak itu ada di depan mata," tutur Budi saat menjadi keynote speech di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu (28/9/2022).
BACA JUGA: Wuling Almaz Hybrid Concept Tampil di Jakarta, Nih Bocoran Speknya
Jumlah Kendaraan Listrik di Indonesia
Tenaga Ahli Bidang Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Sripeni Inten Cahyani mengatakan bahwa hingga bulan Juli 2022 jumlah kendaraan listrik di Indonesia sudah mencapai 21 ribu unit.
Tentu saja, jumlah tersebut masih relatif kecil karena disebabkan harga yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan kendaraan serupa yang berbahan bakar minyak.
Inten lalu mengapresiasi Kemenhub yang menginisasi lahirnya Inpres 7/2022, di mana Presiden Joko Widodo telah mewajibkan Kementerian/Lembaga baik pusat dan daerah untuk mengunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional.
Dalam Inpres tersebut, terdapat dua pilihan penggunaan kendaraan listrik baik yang berasal dari kendaraan listrik baru maupun dari program konversi dari kendaraan BBM.
"Kementerian ESDM siap menjalankan peran menjadi katalisator kementerian/lembaga baik pusat dan daerah, dalam melaksanakan program konversi secara masif di Indonesia. Hal ini untuk mengawal program KBLBB. Kami mendukung adanya kegiatan IEMS ini, guna mensosialisasikan penggunaan kendaraan listrik dan memperkuat ekosistem, sehingga kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau," ungkap Inten.