Heboh Sambut Gerhana Matahari Cincin, Simak Fakta Menariknya
(Ilustrasi/Foto: astronomynow.com)
Uzone.id -- Pekan ini ternyata tak cuma perayaan Natal saja yang meramaikan linimasa jagat maya, tapi juga fenomena Gerhana Matahari Cincin yang akan terjadi pada 26 Desember besok.Warganet di Indonesia cukup antusias menyambut datangnya Gerhana Matahari Cincin. Pembahasan tentang Gerhana Matahari Cincin masuk ke dalam Google Trending wilayah Indonesia sejak pagi tadi, Rabu (25/12).
Meski “gerhana” kadang muncul kadang hilang di jajaran Trending Topic Twitter Tanah Air, memang banyak netizen yang mengekspresikan rasa penasarannya terhadap fenomena alam satu ini.
besok gerhana, semoga cuaca cerah. dah itu aj
— yoland di sini (@sukakontemplasi) December 25, 2019
Dulu gerhana dihindarin sekarang ditontonin~
— Elias Wayne Rajasa (@wayahrajasa) December 25, 2019
yok bsk temenin gue ke planetarium!!!!! mo liat gerhana matahari cincinnnnnnn
— ramona flowers (@backstabath) December 25, 2019
Baca juga: Netizen Kompak Pamer Foto Hujan di Twitter
Berikut ada beberapa hal yang layak kamu ketahui terkait Gerhana Matahari Cincin yang akan terjadi esok hari.
1. Kapan dan daerah mana yang bisa melihat?
Dari penuturan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, Gerhana Matahari Cincin ini akan terjadi pada 26 Desember di siang hari.
“Tiap daerah berbeda waktunya. Jalur GMC [Gerhana Matahari Cincin] hanya melintasi wilayah Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur. Wilayah lain di INdonesia mengalami Gerhana Matahari Sebagian,” ucap Thomas saat dihubungi Uzone.id.
Lebih lengkapnya lagi, GMC ini bisa diamati di Sibolga, Padang Sidempuan, Pulau Pedang, Pulau Rangsang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Makulit, Tanjung Selor, dan Berau.
Sedangkan Jabodetabek gak bisa benar-benar menikmati GMC secara maksimal seperti daerah di atas. Namun, masyarakat tetap bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian pukul 10.43 WIB sampai 14.52 WIB.
2. Apa bedanya dengan Gerhana Matahari Sebagian?
Masih dari penjelasan singkat Thomas, saat GMC orang-orang bisa melihat piringan Matahari yang bagian tengahnya tertutup oleh Bulan. Sehingga, hanya bagian tepi Matahari yang tampak dan bentuknya menyerupai cincin.
Baca juga: Kata "Bucin" Jadi Tren Sepanjang 2019, dari Mana Sih Asalnya?
“Kalau Gerhana Matahari Sebagian, hanya sebagian piringan Matahari yang terhalang Bulan. Misalnya, daerah Jakarta itu kedapatan 72 persen piringan Matahari yang tertutup Bulan,” sambung Thomas.
3. Jangan dilihat kelamaan dengan mata telanjang
Rasanya sudah menjadi informasi umum bahwa masyarakat sudah seharusnya memakai filter optik yang dirancang khusus saat mengamati Gerhana Matahari. Serta, tidak diimbau untuk menatapnya dalam waktu lama, sebab bisa merusak retina dan paling parahnya, menyebabkan kebutaan.
4. Bakal ganggu telekomunikasi
Dari penjelasan Thomas, GMC dapat menyebabkan pasang air laut maksimum dan mengganggu frekuensi telekomunikasi yang memanfaatkan lapisan ionosfer.
Meski gak sampai tahap parah, Thomas mengatakan aktivitas telekomunikasi akan terganggu untuk sementara karena kurangnya intensitas cahaya di Bumi.
“GMC tak sebabkan pengaruh khusus pada Bumi, cuma efek pasang air laut di pantai. Pengurangan intensitas cahaya selama fase gerhana yang mungkin berpengaruh pada ionosfer selama beberapa saat, lapisan yang umum dipakai untuk jaringan komunikasi,” tutup Thomas.