Harga BBM Pertamax Bakal Jadi Goceng Dua Bulan Kedepan?
Uzone.id - Pandemi Corona yang menyebabkan anjloknya harga minyak mentah dunia, membuat banyak orang mempertanyakan kenapa harga BBM di Indonesia gak juga turun.
Minyak mentah dunia sudah anjlok ke level USD 20 per barel dari harga normalnya sebesar USD 60 per barel. Penurunan harga minyak mentah tersebut berpotensi bisa mengoreksi harga BBM di Tanah Air.Salah satu penyebab harga BBM belum diturunkan, melansir berbagai sumber, karena Menteri ESDM yang baru, Arifin Tasrif menganulir Keputusan Menteri ESDM No. 187K/10/MEM/2019 yang berlaku pada era Menteri ESDM yang lama, Ignasius Jonan.
BACA JUGA: Nissan Magnite LSUV Dijual Seharga Datsun Go
Kementerian ESDM lalu mengeluarkan Kepmen ESDM No 62K/MEM/2020 tertanggal 28 Februari 2020, dengan kebijakan yang berbeda dari peraturan sebelumnya, yakni waktu penentuan parameter bulan berjalan dalam rumusan harga jual BBM menjadi dua bulan, dari sebelumnya per tiga bulan.
Kemudian perhitungan harga setiap 1 liter BBM di SPBU pun berubah dari sebelumnya harga setiap liter BBM terdiri dari harga dasar ditambah PPn 10 persen ditambah PBBKB 5 persen ditambah margin 10 persen bagi badan usaha.
Dalam Kepmen baru, harga BBM Indonesia dihitung mengacu pada MOPS (Mean Of Platts Singapore) dengan formulasi perhitungan seperti berikut ini:
Sampai RON 92: harga MOPS + Rp 1.800 (naik dari sebelumnya Rp 1.000) + margin 10 persen
Di atas RON 92: harga MOPS + Rp 2.000 (naik dari sebelumnya Rp 1.000 dan Rp 1.200) + margin 10 persen.
Dengan aturan baru ini, maka penurunan harga BBM baru bisa terjadi pada Mei dan Juni 2020. Sederhananya, karena ada Kepmen baru soal harga BBM yang sebelumnya tiga bulan jadi dua bulan, maka penurunan harga BBM baru akan terjadi dalam dua bulan setelah Kepmen yang baru dijalankan.
Itu kenapa harga BBM di Malaysia bisa langsung lebih murah dari Indonesia, lebih karena seberapa cepat pemerintah masing-masing bisa merevisi harga jualnya sesuai dengan harga minyak dunia.
Sebagai perbandingan, dalam melakukan revisi harga yang mengacu pada harga pasaran minyak dunia, Indonesia per dua bulan, Malaysia seminggu sekali. Jadi efeknya bisa langsung terasa di Negeri Jiran tersebut.
Sementara untuk hitung-hitungan yang baru, harga Pertama yang saat ini Rp 9.000 perliter adalah harga dua bulan yang lalu, periode Januari-Februari 2020. Kemudian, perhitungan pada periode Maret-April 2020, harganya turun jadi Rp 7.000an perliter.
Dan karena harga minyak dunia masih menunjukkan tren penurunan harga, maka pada periode Mei-Juni 2020 jadi hanya Rp 5.650 per liter.
VIDEO Harga Renault Triber Naik, jadi Gak Murah Lagi?