Gen Z Makin Sering ‘Ngutang’, Transaksi Paylater Tembus Rp7,99 Triliun
Uzone.id — Perkembangan platform keuangan digital semakin banyak diadopsi oleh generasi muda di Indonesia, khususnya di kalangan Gen Z. Dalam laporan terbaru Lokadata.id, sebanyak 78 persen Gen Z sering menggunakan aplikasi fintech, mulai dari e-wallet, e-commerce, bank digital hingga pinjaman online.
Layanan BNPL atau Buy Now Pay Later pun semakin banyak digunakan di Indonesia, apalagi di kalangan generasi muda. Saat ini peningkatan Paylater tercatat meningkat pesat dengan angka mencapai 89,20 persen. Nilai Paylater yang digunakan pun mencapai Rp7,99 triliun per Agustus 2024.Di kalangan Generasi Z, sistem pembayaran ini menjadi tren yang paling banyak digunakan dengan persentase pengguna mencapai 67 persen. Hal ini disampaikan oleh Chief Data Officer Lokadata.id, Suwandi Ahmad dalam acara ‘Dunia Baru Fintech: Praktis atau Berbahaya?’, Rabu, (09/10).
“67 persen yang sering yang menggunakan BNPL (Buy Now Pay Later) di dorong dengan alasan keterbatasan akan dana tunai yang tersedia dan promo khusus,” ujarnya.
Suwandi menambahkan bahwa tren Paylater ini juga digunakan karena adanya kemudahan dalam penggunaannya. Selain itu, Paylater juga menjadi cara lain bagi anak muda untuk mengatur keuangannya di tengah keinginan untuk membeli barang tertentu.
“Durasi cicilan ini cukup menarik dimana mereka menggunakan durasi 1 hingga 3 bulan, alasannya karena mereka harus menabungkan sebagian uangnya untuk membeli hal lain seperti tiket travel dan konser,” tambahnya.
Kemudahan dan fleksibilitas pembayaran jadi salah satu alasan anak muda menggunakan layanan ini. Suwandi menambahkan bahwa kolaborasi antara Paylater dan e-commerce juga menambah minat untuk menggunakan layanan ini.
Ketertarikan anak-anak muda pada layanan Paylater juga didukung oleh pembayaran yang seamless, berizin dan diawasi OJK, menawarkan promosi khusus, adanya perlindungan digital berlisensi sehingga melindungi keamanan data personal pengguna.