Gangguan Pencernaan Saat Puasa? Waspada Gejala Panas Dalam
Puasa yang dilakukan selama bulan Ramadan dapat membawa manfaat bagi kesehatan tubuh. Tapi perubahan pola makan dapat mempengaruhi masalah pencernaan dan menyebabkan gangguan, salah satunya gejala panas dalam yang dapat mengganggu aktifitas berikut ini.
SembelitGejala panas dalam yang pertama biasanya gangguan pencernaan berupa susah buang air besar. Dikenal juga dengan sembelit, hal ini jika dibiarkan berlangsung lama, penumpukan kotoran dapat menyebabkan wasir atau ambeien. Untuk memperlancar proses pencernaan, tingkatkan asupan serat dan jaga konsumsi cairan minimal 8 gelas sehari.
Naiknya Asam Lambung
Naiknya asam lambung atau yang dikenal dengan GERD dapat terjadi karena terbatasnya asupan makanan dan minuman saat berpuasa. Hal ini dapat terjadi setelah makan sahur maupun berbuka puasa kemudian langsung tidur, karena asam dari lambung langsung naik ke tenggorokan.
Untuk mencegah kondisi ini, hindari makan berlebihan saat berbuka puasa dan jangan langsung tidur. Beri waktu 2-3 jam sebelum merebahkan diri di atas tempat tidur. Selain itu, hindari makanan dan minuman yang dapat meningkatkan produksi asam, seperti makanan pedas dan minuman yang mengandung kafein.
Radang Tenggorokan
Asam lambung yang naik ke tenggorokan tidak hanya menimbulkan rasa panas yang merambat naik, tapi juga dapat memicu radang. Akibatnya, terasa sakit saat berbicara atau menelan dan batuk-batuk. Selain disebabkan oleh panas dalam, hal ini juga dapat diakibatkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Selain menghindari makanan yang dapat memicu gangguan kesehatan ini, banyak konsumsi air hangat saat sahur maupun berbuka puasa untuk membuat tenggorokan jadi lebih nyaman. Jangan lupa juga untuk memiliki pola makan yang tinggi vitamin dan antioksidan, untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.
Puasa memang rentan menyebabkan gangguan kesehatan, terutama menyangkut masalah pencernaan. Jangan sampai hal ini mengganggu aktifitas sehari-hari, dengan memiliki gaya hidup sehat dan minum Larutan Penyegar Cap Badak.
Facebook.com/larutanpenyegar
Produk keluaran Sinde ini dibuat dari Gybsum Fibrosum dan Galcareus Spar. Kedua bahan alami ini telah dikenal dari generasi ke generasi dalam meredakan gejala panas dalam, seperti bau mulut, sariawan, bibir pecah-pecah, sembelit, dan radang tenggorokan. Diproses dengan teknologi modern dan mengutamakan kehigienisan, membuat Larutan Penyegar Cap Badak terjamin halal dan aman dikonsumsi untuk siapa saja.
Dikemas praktis dalam bentuk botol, kaleng, maupun sachet, sediakan saat sahur dan berbuka puasa agar terbebas dari panas dalam dan memberi kesegaran. Ada berbagai varian rasa yang dapat dipilih, mulai dari original hingga buah-buahan seperti jambu, jeruk, dan melon.
Jalani puasa dengan lancar tanpa gangguan pencernaan akibat panas dalam.