Gak Jadi Belajar Ikhlas, Karena Tiket Pesawat Sudah Turun
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Ikhlas. Kata yang mudah diucapkan, tetapi sulit dipraktikan, apalagi kalau menyangkut urusan senang-senang seperti jalan-jalan.Buat gue dan (mungkin juga) kalian—yang bergaji pas-pasan tetapi bercita-cita liburan setiap bulan demi konten di Instagram, rasanya berat sekali mendengar imbauan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk ikhlas menerima kenaikan harga tiket pesawat.
Eh, tapi, sebelum sempat belajar ikhlas, berita tentang Indonesia National Air Carriers Association (INACA) yang sepakat menurunkan harga tiket pesawat muncul pada 14 Januari 2019, pagi.
Baca juga: Wow, Garuda Indonesia Gelar Konser Musik di Ketinggian 35.000 Kaki
Mengutip Kompas.com, setelah mendiskusikannya dengan para maskapai, INACA resmi menurunkan harga tiket rute domestik pasca Natal dan Tahun Baru 2019. Persentase penurunannya pun beragam, mulai dari di atas 20% sampai 60%.
Untung saja, Budi Karya Sumadi sudah berkomentar terkait diskusi tersebut. Masih dari sumber yang sama, dalam tulisan berbeda, Budi Karya Sumadi mengapresiasi cara INACA dalam meredam keresahan masyarakat.
Ke depan, Menteri Perhubungan akan bicara dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait harga avtur.
Baca juga: Liburan ke Kuala Lumpur, Ini 5 Aktivitas yang Wajib Dicoba
Sebab, industri penerbangan dalam kondisi sulit dan beban operasional yang membengkak menjadi tantangan bagi maskapai saat ini.
Sebagai generasi kekinian yang berangan-angan berpose di puncak Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur, berselimut kain tenun, gue berharap kesepakatan penurunan harga tiket pesawat rute domestik bukan isapan jempol.
Baca juga: 5 Etika Sebelum Naik Pesawat agar Tak Bikin Kesal Penumpang Lain
Semoga juga tarif rendah pesawat kelak tidak mengurangi kualitas pelayanan dan keamanan pesawat.
Mengutip unggahan salah satu warganet, Aan (@aan_), di Twitter,
“Aku pengen juga harga tiket pesawat turun. Tapi semoga jadi ga ngurangin biaya operasional bahkan buat ngecek satu baut kendor di pesawat itu. Beberapa lembar 50ribuan ga sepadan dgn keselamatan.”