Evolusi Peter Parker si "Spiderman"
"Di balik kekuatan yang besar, terdapat tanggung jawab yang juga besar"
Kalimat Paman Ben dalam film Spiderman (2002) ini barangkali menjadi salah satu kalimat yang masih terngiang di benak kalian, para pecinta si manusia laba-laba ini.Pesan terakhir si Paman Ben ibarat jaring-jaring yang menjadi "sarang" bagi hampir semua film Spiderman setelah 15 tahun.
Tobey Maguire menjadi aktor pertama yang dipercaya untuk memerankan Peter Parker pada 2002. Karakter Peter Parker yang dibawakan oleh Tobey ketika ia berusia 27 tahun sangat mudah menarik simpati kita, para penonton.
Seorang yatim yang dibesarkan oleh paman dan bibinya, pemalu, cerdas tapi culun, dan sering dijadikan bahan olokan membuat dirinya menjadi penyendiri.
Kehilangan seseorang yang dicintainya, Paman Ben, bersamaan dengan kekuatan yang tiba-tiba dimilikinya membuat tokoh Spiderman yang dimunculkan Tobey sangat emosional.
Emosi tersebut mencapai klimaksnya pada Spiderman 2 (2004) ketika kekuatan jaring laba-laba yang dimiliki si Peter Parker membuatnya frustasi karena mempengaruhi sudut-sudut kehidupan pribadinya, termasuk wanita yang dicinta, Mary Jane.
Pada 2012, Andrew Garfield membawa karakter Peter Parker menjadi lebih modern. Peter Parker bukan lagi seorang yang terpaksa menyendiri, tapi memilih untuk menjadi penyendiri.
Hipster yang cerdas dan lebih menyenangkan, itulah yang Spidey versi Andrew. Alih-alih konflik internal dalam diri Peter Parker, The Amazing Spiderman (2012) dan The Amazing Spiderman 2 (2014) lebih menonjolkan konflik nyata bahwa Spiderman harus bisa lebih kuat jika ingin melindungi warga New York.
Tahun 2017 ini Peter Parker semakin muda dan millennial. Tom Holland yang baru berusia 21 tahun menampilkan Peter Parker di masa pubertas dengan berbagai hal yang dialami remaja, termasuk cinta pertama.
Peter Parker diberkahi kecerdasan luar biasa, aktif, humoris, dan memperoleh kostum Spiderman dari Tony Shark yang sangat canggih.
Kekuatan besar dan tanggung jawab yang juga besar tidak hadir sebagai ucapan nasehat namun tersaji secara utuh dan praktis.
Kita bisa melihat Spiderman yang terbang melintasi gedung-gedung dengan kecanggihan kostumnya, namun kesulitan mendarat.
Kita bisa menyaksikan Spiderman membuat orang lain dalam bahaya karena sikap keras kepala khas remaja. Kita melihat Spiderman yang gagal dan gagal lagi.
Jadi, siapa Spiderman favoritmu?