Tak Hanya Lautan Api, Bandung juga Lautan Kopi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat memiliki perhatian tinggi pada penyediaan benih unggul tanaman perkebunan, serta pembinaan para penangkar benih tanaman perkebunan yang tersebar di Jawa Barat. Hal ini diperkuat dengan meningkatnya permintaan kopi Arabika Java Preanger.Â
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Arief Santosa mengatakan peningkatan permintaan kopi Arabika Java Preanger mesti dimanfaatkan dengan baik. “Peningkatan daya saing produk kopi harus diawali dengan penggunaan benih kopi unggul bermutu secara 6 (enam) tepat, yaitu tepat varietas/klon, jumlah, mutu, waktu, tempat atau lokasi, dan harga di tingkat pengguna, sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman,” katanya.Â
Beberapa hal tersebut akhirnya menjadi dasar digelarnya West Java Bandung Lautan Kopi pada Sabtu (23/12), di Halaman Gedung Sate, Bandung. Acara tersebut digelar untuk meningkatkan edukasi, sosialisasi, promosi, apresiasi, serta manfaat minum kopi Arabika Java Preanger kepada masyarakat luas.Â
“Yang menarik akan ada event Brewing Kopi Bersama Gubernur Jawa Barat dengan diikuti lebih dari 1.000 barista dan pecinta kopi seluruh Indonesia. Mulai dari Aceh, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Pulau Jawa untuk memperoleh World Record,” paparnya di Gedung Sate, Jumat (22/12).Â
“Event brewing ini akan dirangkaikan dengan launching bantuan benih kopi dan Indigofera, pengukuhan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Java Preanger, penyerahan tanda daftar varietas unggul lokal kopi Kuning, kopi Pucuk Coklat, dan kopi Pucuk Hijau, serta penyerahan buku kopi Road To Java dan Teh Parahyangan,” tambahnya.Â
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Arief Santosa pun berharap, dengan diadakannya acara ini dapat menjadi salah satu wadah yang tepat untuk menstimulus Kopi Java Preanger tetap jaya di pasar dunia dan tentunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani kopi Jawa Barat.
Lebih jauh Arief menjelaskan, dalam mempertahankan kopi Jawa Barat kualitas dunia, pemerintah telah dan akan mendistribukan bantuan benih kopi bermutu unggul serta bersertifikat kepada para petani hingga 10 juta benih sejak Tahun 2014 sampai 2017.Â
Kedepannya, akan ada penambahan luas kebun kopi Arabika dengan penggunaan benih kopi sebanyak 5 juta pohon setara 2.000 ha dengan jarak tanam 2 x 2 meter, meningkatkan penggunaan benih kopi Arabika yang bermutu unggul serta bersertifikat di pekebunan sebanyak 2,4% dan meningkatkan produksi. Dengan begitu, produktivitas dan mutu hasil kopi Arabika di Jawa Barat bisa mencapai 1.500 kg/ha.
“Di samping bantuan benih kopi, diberikan juga bantuan benih Indigofera sebanyak 200.000 pohon bagi peternak di Jawa Barat, dengan kandungan protein berkisar antara 27-31%, serat 13-14%, tingkat kecernaan 75-78%, sehingga sangat baik sebagai konsentrat hijauan baik sebagai pakan tunggal maupun pakan campuran,” katanya.Â
Menurutnya, Indigofera dari segi teknis budidaya juga mudah dibudidayakan bahkan tahan kekeringan. Di samping itu, tumbuhan ini juga berfungsi untuk konservasi sebagai penahan erosi dan memperbaiki struktur tanah.