Dengan perolehan 28 poin dan sisa dua pertandingan, Middlesbrough tidak akan lagi mampu mengejar 35 poin yang dimilik Swansea City sebagai tim terbawah yang berada di luar zona degradasi.
Kepastian degradasi ini adalah kali keempat dirasakan oleh Middlesbrough di sepanjang sejarah Premier League. The Boro menyamai rekor degradasi terbanyak yang sebelumnya dipegang oleh Crystal Palace dan Norwich City, serta Sunderland yang juga terdegradasi pada musim ini.
Meski memilukan, tetapi ada sesuatu hal yang membuat manajer Chelsea, Antonio Conte, berdecak kagum. Pada musim pertamanya mengembara ke Inggris, manajer berusia 47 tahun itu menyaksikan momen mengharukan yang belum pernah ia temui sebelumnya.
Momen yang dimaksud adalah ketegaran dan kesetiaan fans Middlesbrough yang rela datang jauh-jauh ke Stamford Bridge untuk memberikan dukungan kepada tim, meski hampir dipastikan terdegradasi ke Championship musim depan.
Dalam posisi di ujung tanduk, fans Middlesbrough tetap bernyanyi dan memberikan dukungan kepada tim di tribune Stamford Bridge. Hal tersebut belum pernah dilihat Conte di negara lain, terutama di negara asalnya, Italia.
Baca Juga:
- Direktur Francesco Totti
- Blackburn Rovers dan Kota Kaya Bernama Premier League
- Opsi Persib Tinggalkan GBLA atau Mengganti Panpel Pertandingan
"Hanya di Inggris Anda dapat melihat dukungan seperti ini. Sebelumnya, saya tidak pernah melihat hal tersebut," ucap Conte kepada BBC.
"Sangat bagus setiap melihat sebuah tim terus bertarung dengan segenap kekuatan yang dimiliki. Mereka terdegradasi dan para pendukung tetap memberikan dukungan, sesuatu yang harus dicontoh negara lain," tuturnya.
Hal ini juga yang menjadi penyebab mengapa Conte terlihat menyalami semua pemain Middlesbrough dan memberikan tepuk tangan kepada fans tim lawan yang berada di tribune penonton seusai pertandingan.
"Atas alasan inilah hati saya berkata harus memberikan penghargaan atas dukungan yang diberikan fans Boro," kata Conte.