Cerita Tasya Kamila saat Berpuasa Selama 16 Jam di Amerika Serikat
Penyanyi Tasya Kamila baru menyelesaikan pendidikan strata dua (S2) di Columbia University, Amerika Serikat, jurusan Public Administration, pada pertengahan Mei lalu.
Mantan penyanyi cilik ini pun sempat merasakan puasa di Amerika Serikat saat awal Ramadhan. Namun, ia sempat bingung dalam menentukan awal puasa kapan dilakukan."Di Indonesia ada sidang Isbatnya terus dikasih tahu secara official tanggal berapa mulainya. Sementara pas waktu di New York, aku itu bingung pertama kali puasa hari apa jatuhnya, gitu. Akhirnya aku ngikut aja, semuanya kita ngikutin yang mayoritas di sana," ujar Tasya ketika ditemui di kawasan Kapten Tendean, Mampang, baru-baru ini.
Tak hanya itu, perbedaan waktu yang cukup panjang, membuat penyanyi yang akan menginjak usia 26 tahun ini harus puasa selama kurang lebih 16 jam. Lalu, sulit enggak ya, puasa selama itu?
"Entah kenapa aku ngerasanya ringan puasa di sana kali ya. Karena mungkin banyak kegiatan, waktunya itu jadi enggak terasa. Cepat banget, sudah Magrib aja, padahal durasi puasanya lebih panjang," katanya.
Tak ada tradisi unik yang dirasakan Tasya selama menjalani ibadah puasa di Amerika. Namun, ia bersyukur bisa menyelesaikan ibadah puasanya sampai waktu berbuka tiba.
"Mungkin karena jamnya itu cepat loh berlalu. Terus udaranya di sana juga adem, enggak kepanasan, enggak ngerasa haus," imbuhnya.
Sementara untuk rencana lebaran, pelantun 'Aku Anak Gembala' ini hanya merayakan di Jakarta bersama sanak-saudaranya.
"Aku enggak punya kampung. Aku beruntung karena bisa merasakan Jakarta tanpa kemacetan di hari raya," imbuhnya seraya tersenyum.