Bukti Kalau Serial The Last of Us Memang Adaptasi Game Terbaik
Uzone.id - Tak salah menilai kalau serial The Last of Us yang tayang di HBO menjadi adaptasi game terbaik sejauh ini. Bukan saja karena mendapatkan rating yang sangat baik di situs-situs review film, episode 8 The last of Us yang baru tayang pekan ini pun mencatatkan rekor tersendiri.
Episode 8 berjudul ‘When We Are in Need’ mendapatkan 8,1 juta viewers di penayangan perdananya pada Minggu (5/3). Perolehan tersebut jauh melampaui rekor sebelumnya yang diraih episode ke-4 dengan 7,5 juta viewers.Dikutip Variety, jumlah penonton menjelang episode terakhir serial The Last of Us season pertama juga meningkat tajam hingga 74 persen dibandingkan penonton di episode pertama yang mencapai 4,7 juta penonton.
Dengan jumlah penonton sebanyak itu, The Last of Us pun menjadi serial dengan jumlah penonton premiere terbanyak kedua dalam satu dekade terakhir. Adaptasi game dengan judul serupa itu hanya kalah dari Game of Thrones ‘House of the Dragon’ dengan 5,7 juta penonton.
Baca juga: Fakta ‘The Last of Us’, dari Christine Hakim Sampai Nyaris Jadi Animasi
Catatan mentereng yang didapat pada episode ke-8 mungkin bakal dikalahkan pada episode finale The last of Us yang tayang pekan depan. Dengan kepastian hadirnya season kedua, para penonton akan penasaran dengan ending yang disajikan pada episode berjudul ‘Look fot the Light’ itu.
Review positif, jadi adaptasi game terbaik
The Last of Us seperti mematahkan anggapan kalau serial atau film yang diadaptasi dari game pasti gagal. Sejak penayangan perdananya, serial ini selalu mendapatkan respon positif dari penonton.
Dari pantauan tim Uzone.id di berbagai situs review film, Rotten Tomatoes memberikan The Last of Us dengan rating 96 persen. Situs IMDb bahkan memberikan nilai 9,1 dari 10 alias nyaris sempurna untuk The Last of Us.
Bagusnya rating dari serial ini tak terlepas dari jalan cerita dan aktor yang dinilai sesuai dengan game aslinya. Dua karakter utama Joel dan Ellie masing-masing diperankan oleh Pedro Pascal dan Bella Ramsey.
Baca juga: Pilihan Game PC Gratis di Epic Games Store dan Steam
The Last of Us sendiri memiliki latar pasca-apokaliptik, dimana wabah jamur mengubah separuh populasi dunia menjadi zombie menyeramkan. Di serial ini, wabah jamur cordyceps pertama kali muncul di Indonesia.
Jamur itu bisa mengubah manusia menjadi makhluk sejenis zombie dengan tingkatan mutasi yang berbeda, seperti runners, stalkers, clickers, bloaters, shamblers, hingga rat king.
Serial ini juga digarap langsung oleh Neil Druckmann dan Craig Mazin. Keduanya berhasil membuat banyak gamer tetap mengingat dan terkesan dengan game The Last of Us, meski sudah berusia 10 tahun lamanya.
Inilah yang membuat The Last of Us spesial. Tidak perlu memainkan game-nya terlebih dahulu untuk memahami jalan ceritanya, karena fokus dari serial The Last of Us juga kurang lebih sama.
Juga, serial ini memiliki timeline cerita yang akurat dan sesuai dengan game aslinya, termasuk easter eggs dari The Last of Us yang tersebar di seluruh episode.