Bremm Journey: Rasanya Mudik Bogor-Tasik Pakai Innova Zenix Q Hybrid

Uzone.id - Gimana perjalanan mudik kalian, Uzoners? Mau sharing nih soal pengalaman mudik kami dari Bogor ke Tasikmalaya pakai salah satu mobil hybrid nyaman, yakni Toyota Innova Zenix Q Hybrid.
Melewatkan perjalanan dengan total jarak nyaris 1.100 kilometer, dari Bogor melaju ke Sukabumi, kemudian barulah ke Tasikmalaya, tepatnya di daerah Salopa, kami dibuat nyaman sepanjang jalan oleh mobil hybrid seharga lebih dari Rp600 jutaan ini.
Bukan cuma kami sebagai pengemudi saja, keluarga yang turut kami ajak dalam perjalanan pun dibuat tenang, meski dihantam macet berjam-jam lamanya.
Begini cerita lengkap kami saat melakukan perjalanan mudik menggunakan Toyota Innova Zenix Q Hybrid.
Disambut kemacetan panjang Tol Cimanggis-Cibitung sampai KM57

Perjalanan dimulai dari Bogor pada H+1 lebaran, sekitar jam setengah 8 pagi. Bayangan makan enak khas lebaran di kampung halaman, bertemu keluarga besar, dan healing sejenak dari hingar-bingar kehidupan perkotaan yang bikin penat, sudah melekat dalam pikiran.
Enjoy saja nyetir, apalagi disambut jalanan pagi yang lancar. Kami pun sengaja masuk Tol Cimanggis-Cibitung, malas saja rasanya bila masuk Tol Lingkar Luar Jakarta dan Jalan Layang MBZ, belum lagi kalau terjebak macet nanti.
Tapi begitu keluar Tol Cimanggis-Cibitung, kemacetan panjang langsung menyambut kami. “Ah, paling juga sebentar,” begitu pikir kami. Hanya sebatas harapan, ternyata kemacetan lebih parah dari perkiraan. Lebih dari 4 jam kami terjebak kemacetan panjang sampai rest area KM57 di Tol Jakarta-Cikampek.

Lepas dari sana, jalanan berangsur lancar namun tetap dipadati oleh kendaraan para pemudik.
Drama kemacetan panjang berlanjut di jalur Selatan yang kami lintasi, tepatnya di jalur Limbangan-Malangbong. Beberapa lokasi menjadi pusat titik kemacetannya, dari Pasar Limbangan hingga Pasar Malangbong, dimana masih terdapat aktivitas masyarakat di sana.
Butuh kesabaran ekstra memang, ditambah dengan kondisi fisik yang cukup lelah. Bayangkan, pukul 19.00 WIB, kami masih berada di jalur Limbangan.

Alhasil, awalnya memperkirakan akan sampai Tasikmalaya pada sore hari, molor parah menjadi hampir jam 1 dini hari keesokan harinya, dimana total waktunya hampir 17 jam! Kendati begitu dan yang patut disyukuri, Toyota Innova Zenix Q Hybrid yang kami gunakan tetap optimal menyediakan kenyamanan kami sebagai pengemudi dan penumpang di depan maupun seat belakang.
Bukan cuma irit, tapi bikin betah di jalan

Sudahlah curhat soal macet, mari bicara tentang Toyota Innova Zenix Q Hybrid. Mobil ini dibekali mesin 2.0L berbasis TNGA atau Toyota New Global Architecture yang berpadu dengan motor listrik.
Jangan tanya soal tenaganya. Di mode Eco pun, mobil ini bisa dibejek dengan respon tenaga yang cukup impresif. Jadi, ada tiga mode berkendara yang disediakan, Eco, Normal, dan Power. Kalau mau ngebejek pedal gas dan sensasi tarikan yang sangat-sangat responsif, mode Power wajib kalian coba.
Selama perjalanan, kami seringnya menggunakan mode Eco di tol dan jalanan berkontur datar, serta mode Normal bila ingin tenaga lebih besar saat menghadapi tanjakan panjang di jalur Selatan.

Dari sisi pengemudi, Toyota Innova Zenix Q Hybrid berhasil nggak bikin pegal pinggang, walau nyetir hingga belasan jam. Beberapa fitur kami manfaatkan, dari EV Mode yang membuat konsumsi BBM super irit, hingga rangkaian fitur Advanced Driver Assistance System atau ADAS.
Di mobil ini, nama teknologinya adalah Toyota Safety Sense 3.0 yang mencakup Pre-Collision System, Dynamic Radar Cruise Control, Lane Departure Alert, Lane Tracing Assist, dan Automatic High Beam.
Intinya, teknologi ini bukan sekadar cruise control adaptif yang jadi penyelamat pas jalanan agak lengang, tapi juga mampu menjaga kecepatan, bisa secara otomatis jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, hingga memberikan peringatan dengan mendeteksi potensi benturan lewat Pre-Collision System.
Beberapa fitur lainnya yang ngebantu kami saat berkendara adalah Lane Departure Alert (LDA) dan Lane Tracing Assist (LTA). Kedua fitur ini mendeteksi saat kendaraan mulai keluar dari jalur tanpa lampu sein, serta membantu mengembalikan mobil ke jalurnya. Setidaknya, kedua fitur ini membuat kami lebih awas, dan penumpang pun merasa lebih aman di dalam mobil.

Kemudian, Auto Hold yang gak bikin pegal nginjek pedal rem terus-terusan, dan tentu saja Surround Monitor berkat kamera 360 pada Toyota Innova Zenix Q Hybrid. Fitur ini membuat kami lebih pede saat harus melintas di jalan-jalan sempit.
Sementara buat penumpang, jok baris kedua mobil ini sudah captain seat dengan leg room yang luas dan dilengkapi leg rest biar lebih nyaman.
Hiburan juga disediakan, berkat dua layar yang bisa tersambung ke koneksi WiFi. Last but not least, panoramic sunroof yang membuat kabin terasa lebih lega.
Pulang lancar, terima kasih skema oneway!

Puas libur lebaran di kampung halaman, waktunya pulang ke rumah di Bogor. Kami ambil rute yang berbeda, kali ini lewat jalur Majalengka, dan langsung masuk ke Tol Cipali.
Beruntung, kami disambut skema one way sampai Tol Jakarta-Cikampek. Jalanan ramai, namun tetap lancar. Alhamdulillah, kami juga kebagian rest area, tepatnya di KM86 untuk beristirahat sejenak.
Meskipun tetap ada beberapa titik kepadatan, tapi secara keseluruhan arus lalu lintas lebih mengalir. Di sinilah makin terasa keiritan Innova Zenix Hybrid ini. Mode EV-nya sering banget aktif pas lagi cruising di tol dengan kecepatan stabil. Suara mesinnya juga halus pas lagi pakai motor listrik, jadi kabin terasa lebih tenang.
Hybrid, ya irit BBM

Pertanyaan kalian pasti soal bagaimana konsumsi bahan bakar dari sebuah mobil bermesin 2.0L. Berdasarkan informasi yang tampil di MID-nya, Toyota Innova Zenix Q Hybrid memiliki konumsi BBM rata-rata 6,7 liter per 100 kilometer saat berangkat.
Itu artinya, mobil bongsor ini menghabiskan 1 liter untuk jarak kira-kira 14,9 kilometer. Sementara saat pulang, lantaran jalurnya lebih banyak tol dan cenderung lebih lancar, konsumsi BBM rata-rata menjadi 6,1 liter per 100 kilometer, atau 1 liter untuk jarak lebih dari 16,3 kilometer.

Kami juga cuma dua kali isi bensin RON 92 untuk perjalanan dari Bogor, Tasikmalaya, keliling di sana, dan kembali lagi ke rumah. Itupun masih tersisa sekitar setengah tangki bensin lagi (berdasarkan MID), sehingga sangat impresif buat kami.
Kesimpulan

Toyota Innova Zenix Q Hybrid benar-benar bikin terkesan, dari kenyamanan, keiritan, hingga fitur-fitur canggihnya.
Memang, harga Zenix Hybrid ini nggak murah-murah amat. Tapi bila kalian sering melakukan perjalanan jauh atau pengin mobil keluarga yang irit, nyaman, dan aman, mobil ini layak dijadikan salah satu pilihan. Apalagi, kalau kebayang hematnya BBM dalam jangka panjang.