Bos Game Pokemon Go PHK Karyawan, Krisis Juga?
Uzone.id - Developer game populer Pokemon Go, Niantic, harus melepas sekitar 8 persen dari total karyawannya dan membatalkan beberapa proyeknya.
Seperti kebanyakan perusahaan teknologi yang mengalami masa sulit, Niantic juga harus melakukan PHK terhadap 85 hingga 90 karyawan mereka akibat adanya masalah saat membangun proyek metaverse mereka.Padahal, perusahaan ini baru saja mengumpulkan sekitar USD300 juta dengan valuasi USD9 Miliar 7 bulan lalu, lebih dari 2x lipat valuasi di tahun 2018.
Baca juga: Game NBA All-World, Main Bola Basket di Dunia Metaverse
Dilansir dari TechCrunch, Sabtu, (02/07/2022), dalam email yang dibagikan kepada staff, sang CEO, John Hanke, mengatakan kalau perusahaan perlu mengurangi biaya agar melakukan persiapan dengan baik dalam hal menghadapi badai ekonomi yang akan datang.
4 proyek yang dibatalkan oleh Niantic diantaranya, Heavy Metal, sebuah game Transformer yang sudah memasuki uji beta, proyek Hamlet yang berkolaborasi dengan perusahaan teater, dan dua proyek lainnya ya disebut Blue Sky dan Snowball.
Sementara itu, game-game baru yang telah diumumkan seperti NBA All-World dan Peridot tampaknya tak terpengaruh gejolak ekonomi di perusahaan ini.
Pokemon GO setiap tahunnya menghasilkan lebih dari USD1 Miliar pendapatan, game lain seperti Harry Potter: Wizards Unite yang sudah berakhir pun tak sampai sesukses ini.
Baca juga: Daftar Game 120 FPS di PS5
Game Pokemon Go sukses meraih USD500 juta di 2 bulan pertama, menjadikannya sebagai salah satu game seluler dengan pertumbuhan paling cepat yang pernah ada.
Selain game seluler AR, Niantic diketahui sedang membangun Lightship AR Developer Kit sebagai alat pengembangan game AR yang tersedia secara gratis untuk siapapun yang punya pengetahuan dasar soal mesin game Unity.
Tapi karena badai ekonomi yang menerjang, Niantic akan memasang tarif untuk mengakses alat developer AR ini per Januari 2023 mendatang.