BMKG Sebut Puncak Kemarau Picu Suhu Dingin di Jakarta
Suhu dingin yang dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya pada pagi hari dalam beberapa hari terakhir menjadi pertanda puncak musim kemarau di Indonesia.
Kasubbid Informasi Pencemaran Udara BMKG, Suradi menjelaskan cuaca dingin yang dirasakan mengindikasikan puncak musim kemarau yang berlangsung selama Agustus. Radiasi matahari pada puncak kemarau relatif lebih mudah terlepas ke atmosfer atas dan tinggal di permukaan.
Lihat juga:Jajaran Teknologi Canggih Pendukung Ibadah Haji |
"Perubahan cuaca di puncak musim kemarau juga disebabkan partikel debu polusi Jakarta yang menjadi penghambat radiasi. Ini yang memicu cuaca terasa lebih dingin saat malam dan pagi hari," terang Suradi ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (7/8).
Suradi juga mengatakan selama perubahan cuaca tidak ada penurunan suhu signifikan selama beberapa hari terakhir.
Lihat juga:Mengenal Zat Beracun di Udara Jakarta |
Menurutnya perubahan suhu di Jakarta dengan daerah penyangga sekitar seperti Bekasi, Bogor, Depok, dan Tangerang menyebabkan angin yang berhembus terasa lebih dingin.
"Semakin besarnya perbedaan (suhu) antarkota dan sekitarnya menyebabkan angin yg berhembus relatif lebih kencang sehingga kita merasakan tubuh kita lebih dingin (suhu yg dirasa). Efek ini bersifat saling menguatkan," jelasnya.