Bahu-membahu Bangun Pariwisata Teluk Wondama
Seluruh warga Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, diajak bahu-membahu membangun pariwisata di daerah tersebut. Pariwisata Teluk Wondama dinilai bisa bersaing dengan Manokwari, dan Raja Ampat
"Mulai tahun depan saling bahu-membahu, kita membangun pariwisata. Kita harus bisa bersaing dengan Manokwari, dan Raja Ampat yang sudah maju pariwisatanya, kabupaten ini harus dikenal luas oleh orang-orang di luar sana," kata Wakil Bupati Teluk Wondama Paulus Y Indubri di Wasior, Jumat (8/12).
Ia menyebutkan, Festival Wondama, sudah ditetapkan menjadi agenda rutin tahunan. Ia menginginkan, pagelaran tahun depan dikemas lebih baik agar lebih meriah dan semarak.
"Saya ajak seluruh rakyat Wondama, semua suku yang tinggal di Wondama tahun depan semua harus ikut dalam Festival Wondama. Semua suku wajib ikut untuk memberikan nuansa yang berbeda tentang indahnya keberagaman di negeri peradaban orang Papua ini," sebutnya lagi.
Festival Wondama 2017 digelar selama tiga hari dari 4 hingga 6 Desember 2017. Beragam kegiatan bernuansa budaya mewarnai festival.
Aneka kerajinan maupun artefak Papua, atraksi perahu adat, melukis badan (body painting) dan parade tarian tradisional. Ada juga lomba cipta menu kuliner tradisional serta pameran foto hunting dengan tema pesona Wondama. Kegiatan tersebut melibatkan peserta dari seluruh distrik yang ada juga dari komunitas seni.
Festival Budaya Wondama 2017 ditutup Rabu malam. Kendati masih banyak kekurangan, pagelaran budaya yang berlangsung tiga hari itu diyakini bisa menjadi terobosan positif demi mengangkat pariwisata Teluk Wondama.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) kantor Manokwari Ben G Saroy pada wawancara terpisah berharap, festival serupa tahun depan harus disiapkan lebih matang. "Seluruh distrik di Teluk Wondama memiliki potensi wisata. Festival kemarin belum banyak yang dimunculkan. Kami punya data lengkap hingga gambar dan videonya, ini bisa memperkaya kegiatan festival," kata dia.
Dia berharap festival tahun depan terintegrasi dengan festival serupa di daerah lain baik Papua maupun Papua Barat. Dengan demikian, kegiatan ini tak hanya dihadiri oleh warga Wonsada, melainkan pengunjung dari daerag lain baik dalam maupun luar negeri.
"Di wilayah Papua dan Papua Barat, setiap tahun ada beberapa festival. Antara lain, Festival Raja Ampat, Festival Danau Sentani dan Festival Asmad," ujarnya.
Seyogjanya, sebut Ben, jadwal Festival Wondama berdekatan dengan seluruh festival tersebut. Dengan demikian, BBTNTC bisa membantu menarik pengunjung dari luar daerah dan luar melalui penyediaan paket pariwisata. "Kita bisa bantu paket, misalnya setelah mengunjungi Festival Asmad, kita ajak mereka untuk mengunjungi Festival Wondama," ujarnya.