Apple Bayar Rp 5 Juta Patenkan Nama Slofie
Pada saat peluncuran Iphone 11, Apple mengumunkan fitur canggih pada kamera depan yang dinamakan Slofie. Slofie adalah singkatan dari slow motion selfie, fitur ini memungkinkan pengguna merekam video gerak lambat dengan frame rate 120 fps.
Agar nama merek dagang Slofie tidak dipakai oleh pengembangan aplikasi lain, Apple mematenkan nama tersebut ke kantor paten AS (USPTO). Pada tanggal 13 September lalu mereka membayar 400 dolar AS atau sekitar Rp 5,6 juta.
Solfie didaftarkan ke dalam kategori sofware perekam video yang bisa diunduh. Namun, sampai sekarang nampaknya USPTP belum menyetujuinya. Dihimpun dari USA Today, Slofie bukan aplikasi atau nama kamera yang digunakan mengambil foto, namun istilah yang merujuk pada sebuah video yang direkam dengan cara slow motion.
Fitur yang tak kalah menariknya yang ditawarkan Apple pada iPhone 11 adalah tiga kamera belakang. Berikut penjelasan fungsi tiga kamera tersebut.
Kamera utama
Kamera utama memiliki resolusi 12MP, tetapi sekarang kamera utama memiliki aperture terluas, pada f/1.8, yang berarti akan berguna dalam memotret dalam kondisi cahaya rendah.
Kamera sudut ultra lebar
Lensa kedua adalah kamera 12MP 13 mm f/2.4 ultra-wide-angle dengan sudut pandang 120 derajat. Manfaat dari lensa ultra-wide-angle adalah yang menawarkan kemampuan untuk mengambil bidikan lansekap yang bagus. Sensor 12MP menggunakan teknologi zoom 0,5x dan memiliki sudut pandang 120 derajat, yang setara dengan penglihatan manusia.
Mode malam
Baik Iphone 11 Pro dan Iphone 11 Pro Max juga mendapatkan Mode Malam khusus. Ini berguna dalam mengambil foto dalam kegelapan yang ekstrem.
Mode malam menggunakan beberapa eksposur untuk mengkompilasi foto dan mengurangi noise dalam foto. Mode Malam di telepon pintar bukanlah hal baru. Google Pixel 3, Huawei P30 Pro dan Samsung Galaxy Note 10 semuanya menawarkan Mode Malam khusus.
Sama seperti Google, Apple juga bertaruh pada fotografi komputer dengan Iphone 11 Pro. Pada acara peluncuran, perusahaan mempratinjau teknologi baru yang disebut Deep Fusion.
Kamera mengambil sembilan gambar mengkompresi empat gambar pendek, empat gambar sekunder, dan satu eksposur panjang pada berbagai pengaturan rana. Mesin saraf prosesor Bionic A13 kemudian menganalisis setiap pemotretan dan semua gambar terbaik kemudian digabungkan untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas. Deep Fusion tidak akan tersedia saat peluncuran, tetapi Apple mengatakan akan meluncurkan melalui pembaruan perangkat lunak akhir tahun ini.
Berita Terkait
- Kecewakan Analis, Nyatanya Penjualan iPhone 11 Justru Mulus
- Sepinya Apple Store Kala iPhone 11 Melenggang di Tiongkok
- Fokus Inovasi Produk, Appel Gelontorkan Triliunan Rupiah