Apa Saja Culture Shock Pengendara Sepeda Motor di Vietnam?
Uzone.id - Lalu lintas di Vietnam jadi mimpi buruk bagi para pelancong luar negeri karena budaya pengendara sepeda motor di negeri komunis ini begitu agresif.
Banyak drama yang bakal dihadapi para turis ketika merasakan lalu lintas di di kota-kota besar di Vietnam.Apa saja drama ketika berhadapan dengan pengendara motor di sana? Terus saja baca artikel ini sampai habis.
1. Ramai-ramai bunyikan klakson
Kamu akan kaget menyaksikan sebagian dari ratusan pengendara sepeda motor di Vietnam membunyikan klakson dengan keras di tengah padatnya jalan raya.
Bagi pengendara di Vietnam, hal itu seperti ingin membuat kamu memperhatikan segala sesuatu di sekitar kamu.
BACA JUGA: Hunter 350, Motor Termurah Royal Enfield Rilis Bulan Depan
Selain itu, mereka tidak sabar ingin pergi secepat mungkin sehingga membunyikan klakson untuk mengirim pesan mereka sedang terburu-buru.
Ketika lampu merah berganti ke lampu kuning pun para pengendara sudah membunyikan klakson sebagai tanda agar pengendara lain untuk menyingkir dan membiarkan mereka lewat.
Namun, disarankan jika mengendarai sepeda motor di Vietnam jangan terlalu diam, bunyikan klakson untuk berkomunikasi dengan pengemudi lain. Tentunya harus tahu kapan dan di mana harus membunyikan klakson.
2. Tidak ada lajur yang berbeda ketika jam sibuk
Di jalan raya di kota Ho Chi Minh dan Ha Noi, pengendara sepeda motor terlihat berantakan ketika jam sibuk.
Dari jam 6-8 pagi, jam 11-13 siang dan jam 16-18 sore jadi jam macet-macetnya.
Meskipun ada ruas jalan yang berbeda, namun di jam sibuk hampir tidak ada jalur sama sekali.
Sepeda motor mengambil alih lajur bahkan memenuhi area yang seharusnya cuma dilewati mobil saja.
Selain itu, trotoar juga dilintasi sepeda motor. Pengendara memanfaatkannya demi bisa terbebas dari kemacetan.
Wah, kok mirip di Indonesia ya!
3. Hampir tidak bisa bergerak
Kalau sepeda motor mengambil alih lalu lintas, kadang kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali.
Itu terjadi di kota Ho Chi Minh. Itu jadi mimpi buruk bagi anak sekolah dan para pekerja yang masuk kantor di jam pagi.
Terkadang pengendara tidak bisa bergerak bahkan satu meter. Sepertinya tidak ada yang mau saling mengalah untuk bergerak maju.
4. Sulit menyeberang jalan
Menyeberang jalan di kota-kota besar di Vietnam begitu sulit. Mobil, sepeda motor, bus dan truk besar bergerak tanpa henti dengan kecepatan tinggi.
Kalau kamu mengendarai sepeda motor di tengah jalan, jangan sekali-kali langsung belok. Tunggu lampu lalu lintas untuk berhenti, itu akan lebih mudah.
Kalau pejalan kali, perhatikan jalan meskipun ada zebra cross. Hampir semua mobil dan motor di Vietnam tidak akan berhenti untuk membiarkan kamu menyeberang.
5. Orang Vietnam mengendarai sepeda motor mirip ninja
Di musim panas, suhu di kota-kota besar begitu tinggi dan kabut asap hadir di mana-mana.
Pengendara sepeda motor pun melindungi diri mereka dengan masker, jaket, sarung tangan dan topi lebar.
Itu sebabnya orang Vietnam, terutama wanita, menutupi setiap bagian tubuh mereka dengan sangat teliti.
6. Sopan santun dalam buadaya sepeda motor di Vietnam
Meskipun sepeda motor jadi biang kemacetan, namun pengendara di sana kadang suka saling mengingatkan dalam hal keselamatan.
Misalnya mengingatkan pengendara lain karena standar samping belum dilipat atau lupa mematikan lampu di siang hari karena dianggap boros energi.
7. Menyampaikan salam
Tata krama dalam budaya mengemudi di Vietnam biasanya melambaikan tangan untuk mengirim salam atau maaf kepada pengemudi lain.
Di Vietnam, meskipun para pengendara tidak tahu siapa kamu, namun mereka kadang menyapa, baik itu ketika kita berada di halte atau sedang mengendarai sepeda motor
Lebih baik kita menyapa kembali. Namun, kalau kamu tidak merasa nyaman, santai saja. Itu cuma keramah tamahan orang Vietnam, jadi bukan bermaksud melecehkan atau menggoda.
8. Sepeda motor bisa muat banyak barang
Ini terjadi juga di Indonesia sebetulnya. Seorang pengendara sepeda motor di Vietnam bisa mengangkut banyak barang hingga menggunung.
Mereka tak memperhatikan faktor keselamatan pada dirinya maupun orang lain.
Sumber: ama-vietnam.com