Apa Kata Mereka soal Makan di Warteg?
Di tengah keberadaan tempat makan Intagramable dengan varian makanan yang trendy, keberadaan warung Tegal atau kerap disingkat Warteg masih diminati. Tidak percaya? Asmawi, Penasehat Asosiasi Koperasi Warteg mengungkap bahwa hingga kini sudah ada ribuan pengusaha warteg yang benar-benar dari Tegal telah terdaftar.
“Pengusaha warteg bukan berasal dari Tegal saja, tapi bisa saja dari Brebes dan Pemalang, Mereka juga mengakunya dari Warteg. Sekarang itu tidak melulu orang Tegal walaupun makanannya warteg, bila ditambah dengan daerah lain bisa sampai puluhan ribu,” ungkap Asmawi pada kumparanFOOD.Tim kumparanFOOD pun bertanya langsung ke beberapa orang untuk tahu seberapa besar minat masyarakat untuk makan di Warteg. Simak, yuk alasan mereka masih makan di Warteg!
Akbar Ramadhan
Menu favorit: kerang, kuah telor, dadar, sama gorengan sudah jadi menu pasti. Namun tergantung juga, di setiap Warteg selalu ada menu rahasia tersendiri. Tapi most of the time yang pasti saya pesan pertama itu.
Marisa Djemat
Menu favorit: Di Warteg favorit saya ada pecel lele dan ayam yang nikmat. Kemudian saya tambahkan dengan beberapa sayur yang dijual di sana.
Geovanno Mozes
Menu favorit: Nasi, telur dadar, dan capcay.
Adis Kartasasmita
Menu favorit: Nasi, sambal ampela, telur cabai, capcay, dan tentunya sambal.
Ade Putri Paramadita
Menu favorit: Oseng ati ampela, ikan tongkol balado, sambal goreng kerang, tumis sawi putih, tempe goreng!
Masih banyaknya peminat Warteg dari semua kalangan, membuat warteg juga melakukan banyak inovasi. Kalau dulu warteg tampak kumuh, sekarang makanannya tertata rapi. Makanan yang disajikan pun higienis. Belum lagi, munculnya ide inovasi dari mereka yang mencintai makanan warteg; misalnya konsep Warteg Gourmet atau Wah-Teg yang baru-baru ini muncul.
Simak ulasan lengkap konten spesial kumparan dengan follow topik Seribu Rasa Warteg.