Alta Lauren Gunawan, Pengawal Wanita Donald Trump Keturunan Indonesia!
Menjadi wanita pertama yang bergabung dalam tim elit Secret Service adalah sebuah kebanggan bagi Alta Lauren Gunawan. Wanita keturunan Indonesia ini mengungkapkanya dalam sebuah wawancara dengan CNN News.
Lauren mengatakan, bukan hal yang mudah bisa masuk dalam tim ini. Kerja keras dan pantang menyerah adalah kunci keberhasilannya. Wanita berdarah campuran Indonesia-Amerika ini bangga karena dirinya berhasil lolos dalam U.S Secret Service Motorcade Division.Wanita 30 tahun ini bercerita tentang beratnya bekerja sebagai pengawal presiden, terutama ketika awal-awal bekerja. Lauren bahkan menjatuhkan sepeda motornya berkali-kali.
Bukan motor sembarangan, motor yang digeber Lauren memiliki berat mencapai 500 kg sedang tinggi badannya hanya 162 cm dan bobot tubuhnya tak lebih dari 70 kg.
"Aku menjatuhkan motorku lebih banyak dari yang aku pikirkan tapi aku tak membiarkan itu menghalangiku," ujarnya sambil berkata dia akan mengambil motornya lagi sambil tersenyum.
"Aku tahu, aku bisa," ujarnya percaya diri.
Menjinakkan sepeda motor bisa dibilang tantangan terberatnya saat ini, pasalnya untuk mengangkat motor itu tak hanya dibutuhkan tenaga tapi juga teknik yang tepat.
"Ada teknik untuk itu tapi tetap saja itu juga butuh kekuatan. Ini adalah yang membuat banyak orang terdiskualifikasi. Bukan hanya wanita tapi banyak orang yang mencoba masuk ke unit," jelasnya.
Selain sebagai wanita pertama dalam Secret Service Motorcade Division, Lauren juga patut bangga karena bisa mengharumkan nama Indonesia.
"Ayahku 100% Indonesia sedangkan ibuku campuran dari banyak etnis. Menjadi orang dengan percampuran darah itu keren dan aku bangga menjadi wanita Asia-Amerika," ujarnya.
Berita Terkait:
- Soal Kerja Sama dengan Huawei, Ucapan Trump Tak Selaras dengan Pemerintah
- Makanan Favorit Pemimpin Dunia, dari Jokowi, Trump hingga Kim Jong Un
- Viral, Video Ini Bikin Ivanka Trump Dicibir Anggota Dewan
- Trump dan Xi Jinping Akhirnya Turunkan Tensi Perang Dagang
- Korsel Deteksi Objek Misterius Usai Kunjungan Trump di Zona Demiliterisasi