"Dengan tim besar, Anda akan sangat dekat untuk menang. Kita bisa melihat Barcelona dengan Pep Guardiola, Tito Vilanova, Frank Rijkaard, dan Luis Enrique. Seluruh manajer yang berbeda, tetapi dengan para pemain yang sama dan mereka sukses," ucap Pochettino.
Sosok yang sudah tiga kali menyabet penghargaan Manajer Bulanan Terbaik Premier League (Oktober 2013, September 2015, Februari 2016) ini pun mengutarakan arti keberhasilan di matanya. Dia juga mengaku mengidolai juru taktik Atletico Madrid, Diego Simeone, yang juga sama-sama berasal dari Argentina.
"Sukses bagi saya adalah berada di posisi empat teratas pada akhir musim. Hal ini merupakan sukses besar bagi Tottenham dan mungkin artinya lebih dari memenangi satu gelar bersama Barcelona," ujar Pochettino.
"Saya bermimpi bisa mengangkat piala seperti saat menjadi pemain Espanyol, memenangi dua Copa del Rey. Oleh karena itu, saya mengagumi Diego Simeone di Atletico Madrid. Sangat sulit juara bersama Atletico. Dia pantas mendapat kredit lebih dibandingkan pelatih lainnya," tutur Pochettino.
Simeone mempunyai prestasi mentereng, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Baca Juga:
- Conte Sebut Pemain yang Pantas Menggantikan Gary Cahill
- Mourinho: Man United Berada dalam Masalah
- Allegri Sebut Satu Pemain yang Bikin Juventus Tak Kebobolan 24 Jam
Saat masih berseragam Atletico, Simeone mampu menyabet trofi La Liga dan Copa del Rey pada 1996, sedangkan di era kepelatihannya, dia juga sanggup mempersembahkan titel La Liga (2014).
Bahkan, Atletico dibawa Simeone dua kali menjadi finalis Liga Champions pada 2014 dan 2016!
Sekarang, Spurs sedang berada dalam jalur juara Premier League - kasta teratas Liga Inggris. Mereka menempati posisi kedua klasemen dengan hanya berjarak empat poin dari sang pemuncak, Chelsea.
Spurs juga masih memiliki peluang juara di ajang Piala FA. Mereka akan bertarung dengan Chelsea di Stadion Wembley, Sabtu (22/4/2017), untuk memperebutkan tiket final.