Twitter Gak Pede Gelar Fitur Berbayar, Sampai Tanya ke Pengguna?

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Twitter telah secara resmi mengkonfirmasi bahwa mereka sedang mengeksplorasi ide model langganan berbayar. Perusahaan kini juga telah mulai melakukan survei kepada pengguna tentang fitur langganan berbayar.

Mengutip The Verge, informasi tersebut berasal dari Twitter milik reporter bernama Andrew Roth. Ia mencuitkan berbagai fitur yang tampak dipertimbangkan Twitter sebagai bagian dari layanan berbayar, termasuk opsi untuk membatalkan tweet segera setelah diunggah, serta kemampuan untuk mengunggah video yang lebih panjang dan resolusi lebih tinggi.

Baca juga: Dibalik Penangkapan 3 Remaja Hacker Twitter yang Invasi Akun Seleb dengan Bitcoin

Pengguna yang terlibat dalam survey diminta untuk memilih ide yang paling penting dan paling tidak disarankan.

Berikut fitur-fitur yang termasuk dalam survei oleh Twitter:

• Opsi “undo send” yang memungkinkan pengguna untuk membatalkan unggahan dalam waktu 30 detik. Fitur ini sekilas mirip dengan opsi “undo” pada Gmail.
• Warna khusus untuk aplikasi dan situs web Twitter.
• Kemampuan untuk mengunggah video dengan durasi lebih panjang dan resolusi lebih tinggi.
• Kemampuan analitik yang lebih baik.
• Respons khusus untuk membalas cepat.
• Fitur rekrutmen pekerjaan (untuk mengunggah pekerjaan dan terhubung dengan calon rekrutan).
• Stiker dan tagar khusus.
• Informasi tentang akun lain (yang dapat menunjukkan semua interaksi sebelumnya dengan pengguna tersebut).
• Fitur “user roles” yang akan memudahkan organisasi besar untuk memberikan akses ke akun perusahaan tanpa harus secara langsung berbagi kata sandi.
• Lebih sedikit atau tidak ada iklan sama sekali.

Baca juga: Dalang di Balik Pembobolan Twitter Ternyata Remaja 17 Tahun

Twitter juga tampak menaruh perhatian khusus tentang apakah pengguna akan bereaksi buruk soal penutupan beberapa fitur terkait dengan layanan berlangganan berbayar.

Hal itu tercermin pada pertanyaan dalam survei mengenai apakah pengguna khawatir bahwa itu akan melukai posisi Twitter sebagai platform terbuka atau mendukung pengguna berbayar.