7 Hal Yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil Saat Puasa
Menjalankan ibadah puasa Ramadhan memang kewajiban bagi setiap umat Islam yang sudah akil balig. Namun, bagaimana jika saat ini kondisinya Anda sedang hamil? Apa saja yang perlu diperhatikan jika Anda memutuskan untuk berpuasa?
Konsultasikan ke dokter dan pastikan Anda sudah mendapat lampu hijau dari dokter pula sebelum menjalani ibadah puasa. Selanjutnya, perhatikan beberapa hal ibu hamil saat puasa yang kumparanMOM rangkum berikut ini:1. Mampu ukur kemampuan fisik
Anda sudah meniatkan berpuasa, namun ternyata baru setengah hari sakit kepala muncul, Anda tiba-tiba mual dan lemas, hingga muntah-muntah. Maka, segera hentikan puasa Anda Moms.
Jangan memaksakan kemampuan fisik Anda yang ternyata belum kuat puasa. Segeralah berbuka dan melakukan pemulihan tubuh. Kesehatan Anda dan janin Anda tetap penting diperhatikan dan jangan sampai terabaikan.
Jangan terlalu cemas Moms, bukankah agama Islam juga memberikan ‘kemudahan’ seperti membayar fidiah atau mengganti puasa jika memang mampu? Di samping itu, dengan Anda menjalani kehamilan dengan sebaik-baiknya bukankah juga bernilai ibadah?
2. Konsumsi Nutrisi bergizi
Salah satu di antara kekhawatiran puasa bagi ibu hamil adalah bisa kekurangan nutrisi sehingga dapat membahayakan ibu dan janin. Maka dari itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang bernutrisi ketika buka dan sahur.
Saat berbuka, upayakan tidak langsung makan berat. Tapi, awali dengan takjil seperti kurma, lalu Anda bisa mengonsumsi sup bening. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan menu yang lebih ‘berisi’. Misalnya saja, salad sayur, telur, ikan atau daging, hingga makanan berkarbohidrat kompleks dari roti gandum utuh dan nasi merah.
Anda bisa menambahkan menu sahur yang berguna untuk suplai energi selama puasa. Seperti, roti gandum utuh dengan keju atau selai buah, sereal berserat tinggi, buah pisang, kurma, dan kacang-kacangan.
3. Memantau pertambahan berat badan
Umumnya, kenaikan berat badan ibu hamil normal yaitu 3,5-4 kg pada usia 20 minggu kehamilan. Sementara itu, pada 20 minggu berikutnya berkisa 0,5 kg setiap minggunya. Di akhir kehamilan, pertambahan BB bisa mencapai 12,5-14 kg. Maka, perhatikan baik-baik. Lanjutkan puasa jika memang kondisi BB Anda normal.
Sebaliknya, jika berat BB Anda tiba-tiba turun secara drastis, sebaiknya Anda menunda puasa saat hamil. Itu karena dikhawatirkan jika perkembangan janin Anda justru terganggu.
4. Kurangi aktivitas berlebih
Sebaiknya Anda juga tidak banyak beraktivitas yang bisa menguras banyak tenaga dan pikiran Anda. Namun, bukan berarti juga bermalas-malasan ya, Moms. Singkatnya, sesuaikan kerja dengan kemampuan tubuh Anda. Termasuk ketika olahraga, Anda bisa memilih aktivitas yoga sore hari menjelang buka yang tidak terlalu berat misalnya.
5. Kelola emosi
Satu yang tak kalah penting, berusahalah relaks dan mengelola emosi yang positif. Termasuk mood swing saat hamil yang bisa jadi tantangan yang berat bagi Anda.
Lakukan me time yang membuat diri Anda nyaman dan menenangkan. Manfaatnya, tentu bukan saja untuk Anda tapi juga bagi si kecil dalam kandungan.
6. Cukupi cairan tubuh
Jangan anggap sepele, kecukupan cairan tubuh penting agar puasa Anda tidak lemas karena dehidrasi. Pusing-pusing hingga berkurangnya konsentrasi juga bisa dihindari jika cukup minum. Yaitu setidaknya 8 gelas sehari, 2 gelas setelah buka, 4 gelas malam hari, dan 2 gelas ketika sahur.
Hindari konsumsi kafein yang bisa membuat Anda buang air terus menerus hingga dehidrasi lebih cepat.
7. Istirahat cukup
Agar stamina Anda tetap terjaga selama puasa, maka istirahat yang cukup perlu dipenuhi. Jika perlu, tambahkan tidur siang sejenak sekitar 15-20 menit agar Anda tidak lemas dan kembali bugar sampai buka menjelang.